KONTAN.CO.ID - Indonesia kembali terpilih sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Dewan HAM PBB Pemilihan berlangsung pada tanggal 10 Oktober, pukul 10.00 pagi waktu New York, atau Selasa Malam waktu Indonesia yang digelar di General Assembly Hall, Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam pernyataan tertulisnya menjelaskan, proses pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB telah berlangsung sejak beberapa waktu.
Menlu Retno menyatakan dirinya telah melakukan pendekatan yang intensif kepada negara-negara anggota, bersama dengan para diplomat Indonesia bekerja kerja keras untuk mencapai tujuan ini. Para proses pemilihan, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Pahala N. Mansury bersama dengan para diplomat telah bekerja keras di New York menjelang pemilihan.
Baca Juga: Indonesia, Brasil, Hingga Ghana Terpilih Menjadi Dewan HAM PBB Indonesia juga telah memanfaatkan Sidang Majelis Umum PBB bulan September lalu untuk terus melakukan pendekatan kepada para mitra. Hasil penghitungan suara akhirnya diumumkan pada pukul 11.30 waktu New York, yang setara dengan pukul 23.30 WITA atau 22.30 WIB. Indonesia meraih kemenangan gemilang dengan memperoleh 186 suara dari total 192 suara. Dari wilayah Asia Pasifik, Indonesia menduduki posisi tertinggi, disusul oleh Kuwait dengan 183 suara, Jepang dengan 175 suara, dan Republik Rakyat China dengan 154 suara. Perolehan suara ini sekaligus mencatatkan rekor baru dalam sejarah pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB. Ini adalah kali keenam Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan HAM PBB, dan kali ini Indonesia meraih suara terbanyak untuk menjadi anggota periode 2024-2026. Dalam pernyataannya, Indonesia mengungkapkan tema keanggotaannya di Dewan HAM PBB, yaitu "Inclusive Partnership for Humanity" (Kemitraan yang Inklusif untuk Kemanusiaan).
Baca Juga: Kemenlu Kritik Laporan AS tentang HAM di Indonesia: Tiap Negara Berdaulat dan Setara Indonesia menekankan pentingnya kemitraan yang inklusif untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia serta memastikan bahwa isu HAM tidak dipolitisasi. Menlu Retno menyampaikan ada tiga prioritas utama yang akan dijalankan oleh Indonesia selama keanggotaannya di Dewan HAM PBB adalah: Pertama; meningkatkan Kapasitas Negara-negara: Indonesia akan fokus pada peningkatan kapasitas negara-negara dalam mempromosikan dan melindungi HAM, termasuk kerja sama teknis dan capacity building. Indonesia berkomitmen untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam upaya pemajuan dan pelindungan HAM, termasuk negara-negara berkembang.
Kedua; mendorong dialog antarnegara dan Kelompok Kawasan: Indonesia akan mengupayakan dialog intensif antara negara-negara dengan kelompok-kelompok kawasan, termasuk dengan sinkronisasi mekanisme pemajuan HAM di tingkat regional dan global.
Ketiga; mendorong Implementasi Nilai-nilai Universal Declaration of Human Rights: Indonesia akan terus mendorong penguatan multilateralisme dengan prinsip solidaritas, inklusivitas, dan kesetaraan. Menlu optimistis, keberhasilan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk periode 2024-2026 dengan suara terbanyak bukan hanya membawa manfaat bagi Indonesia, namun juga menjadi langkah signifikan dalam upaya pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia di seluruh dunia. Dengan harapan yang tinggi, Indonesia bersiap untuk memainkan peran kunci dalam menjalankan tugasnya di Dewan HAM PBB.
Editor: Syamsul Azhar