Terpojok vendor China, Samsung menjajal peruntungan di phablet



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Samsung Electronics Co Ltd resmi meluncurkan Galaxy Note 9 di New York, Amerika Serikat, Kamis malam (9/8). Boleh jadi, phablet menjadi salah satu strategi vendor asal Korea Selatan menutup penurunan penjualan smartphone dan tablet.

Dari sisi ukuran phablet lebih kecil dibanding tablet, tapi lebih besar ketimbang smartphone. International Data Corporation (IDC) memproyeksi, penjualan phablet mencapai 1 miliar unit di tahun 2021. Melesat dari 611 juta di tahun 2017.

Nah, Samsung ingin mencuil pasar tersebut. Perusahaan ini harus memutar otak demi memperbaiki kinerja. Berdasarkan data IDC di kuartal II-2018 penjualan smartphone Samsung mencapai 71,5 juta unit. Melorot 10,4% dibandingkan periode sama tahun 2017 yang sebesar 79,8 juta unit.


Lantas di bisnis tablet kondisi Samsung lebih memble. Pada kuartal II-2018 Samsung menjual 5 juta unit, menurun 16,1% dibandingkan kuartal II-2017 sebesar 6 juta unit.

Samsung membukukan pertumbuhan laba kuartalan melambat lebih dari setahun. Berdasarkan laporan keuangan pada Selasa (31/7), penyebabnya penjualan Galaxy S9 tidak sesuai target.

Penurunan kinerja Samsung lantaran maraknya handset buatan China. Samsung di bawah tekanan karena pertumbuhan penjualan ponsel pintar melambat lebih dari satu tahun. "Masih belum diketahui apakah perangkat itu dapat meningkatkan penjualan ponsel premium Samsung," tulis Counterpoint Research seperti mengutip Reuters. Samsung harus bersaing dengan iPhone X, Huawei P20 Pro dan Find X dari Oppo.

Samsung Note 9 akan tersedia pada 24 Agustus 2018 seharga Rp 18 juta untuk memori 512 GB dan Rp 13,5 juta dengan 128 GB. Pekan lalu, Huawei meluncurkan Honor Note 10. Sementara itu Xiaomi merilis Mi Max 3 dengan harga setengah Samsung.

Editor: Herlina Kartika Dewi