Terpoles bisnis alat berat dan kontraktor tambang, ini rekomendasi saham UNTR



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) masih cukup atraktif untuk diakumulasikan oleh investor. Analis RHB Sekuritas Fauzan Luthfi Djamal dan Andrey Wijaya mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 29.800.

Rekomendasi ini didukung oleh sentimen  positif, yakni dari adanya normalisasi aktivitas penambangan seiring dengan melambungnya harga batubara. “Ini menjadi katalis utama untuk melakukan akumulasi,” tulis Fauzan dan Andrey dalam riset, Jumat (26/8).

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mencatatkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 203 unit di periode Juli 2021. Jumlah ini menurun 28,7% dari realisasi penjualan di Juni 2021 yang mencapai 285 unit.


Fauzan dan Andrey menilai, penjualan yang menurun secara bulanan tersandung pembatasan aktivitas penjualan dan protokol kesehatan yang lebih ketat pada bulan Juli. Namun, pencapaian ini disebut tetap sejalan dengan panduan UNTR yang baru, yakni sebesar 233 unit per bulan hingga akhir tahun 2021.

Baca Juga: Laba berpotensi tertahan, simak rekomendasi saham BTPN Syariah (BTPS)

Secara akumulasi, konstituen Indeks Kompas100 ini berhasil menjual 1.564 unit alat berat sepanjang tujuh bulan pertama 2021. Jumlah ini meningkat 66,73% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 938 unit.

Penjualan ke sektor pertambangan masih mendominasi penjualan alat berat Komatsu di Juli 2021, yakni mencapai 53%, disusul penjualan ke sektor konstruksi sebanyak 22%, sektor agribisnis sebanyak 13%, dan sektor kehutanan sebanyak 12%.

Fauzan dan Andrey menyebut, ada antisipasi meningkatnya permintaan alat berat dari sektor pertambangan (menjelang datangnya musim kemarau), yang akan meningkatkan penjualan  alat berat Komatsu di kuartal berikutnya. Pembatasan sosial yang lebih lunak juga akan menjadi sentimen pendukung.

Bahkan dengan pasokan yang terbatas, yakni dibatasi sekitar 300 unit per bulan hingga kuartal I-2022, RHB Sekruitas tetap meyakini bahwa penjualan Komatsu dapat mencapai target 2021.

Prospek UNTR juga didukung oleh segmen bisnis kontraktor tambang. Anak usaha UNTR yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama) mencatatkan volume produksi 10,9 juta ton batubara di Juli 2021, atau menurun tipis dari bulan sebelumnya sebesar 11 juta ton.

Baca Juga: Cermati rekomendasikan saham AKR Corporindo (AKRA) yang terangkat distribusi minyak

Namun, bila ditotal, Pama telah memproduksi 68,5 juta ton batubara sepanjang tujuh bulan pertama 2021. Jumlah ini naik 4,74% dari produksi batubara di periode yang sama tahun lalu sebesar 65,4%. Namun, realisasi pengupasan lapisan atau over burden (OB) removal masih menurun 1,1% dari tahun lalu, dimana per Juli 2021 Pama mencatatkan volume OB sebanyak 483,9 juta bank cubic meter (bcm).

RHB Sekuritas menilai, pencapaian ini berkat upaya PAMA yang berhasil mendapatkan kontrak baru, yang didukung dengan kenaikan harga batubara di tengah menggeliatnya aktivitas penambangan.

Tahun ini, UNTR hanya memberikan diskon biaya kontraktor batubara sebesar US$ 35 juta, menurun signifikan dari diskon yang diberikan tahun lalu yang mencapai US$ 165 juta. Pengurangan diskon ini akan mengurangi beban UNTR secara keseluruhan.

 
UNTR Chart by TradingView

Selanjutnya: Samuel Sekuritas rekomendasikan saham AKR Corporindo (AKRA), simak ulasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi