KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten periklanan PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) memasang target pendapatan tahun ini minimal bisa sejajar dengan pencapaian tahun lalu. Presiden Director FORU, Ratna Puspitasari mengatakan tahun ini pihaknya memasang target rasional dan bisa tercapai. Sebab, tahun 2020 lalu Perseroan cukup terpukul akibat pandemi COVID -19. "Tahun ini kita pasang target rasional dan achievable. Dibutuhkan wisdom untuk bisa bertahan dengan terus update. Tentu kami akan kerja keras mencapai kinerja lebih baik dari tahun lalu dan tetap positif, di sisi lain harus diakui kondisi ini memang berat," jelas Ratna Puspitasari kepada Kontan dalam PE Insidentil yang berlangsung virtual, Rabu (3/3).
Ia menambahkan, sebagai perusahaan penyedia jasa periklanan, pihaknya merasakan dampak yang dialami oleh kliennya. Hal ini berimbas pada penerimaan pendapatan. Namun demikian, Ratna berkata hingga saat ini para kliennya masih mempercayai kinerja Perseroan dengan tetap melanjutkan kerjasama dengan Fortuna. Fortuna sendiri belum membuka dengan detail pendapatan yang diterima sepanjang 2020. Melihat dari laporan keuangan kuartal III 2020, pendapatan menurun lebih dari 50%menjadi hanya Rp62,98 miliar dari Rp 90,10 miliar. Baca Juga: Pasca ada cold storage, kebutuhan ikan di Ciwaru, Sukabumi tak lagi tergantung musim Pendapatan produksi iklan menempati porsi Rp12,70 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu lini ini bisa mencapai Rp16,54 miliar. Selanjutnya lini jasa kehumasan Rp7,49 miliar, lini media sebesar Rp6,98 miliar, lalu lini produksi digital sebesar Rp3,80 miliar dan lini aktivasi sebesar Rp613,27 juta. Adapun klien yang menyumbang kontribusi pemasukan pada FORU antara lain adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa, Pertamina Persero, Tiktok, dan Dexa Medika. Pada periode kuartal III 2020, kerugian yang dibagikan pada entitas induk membesar menjadi Rp12,55 miliar dari yang tadinya hanya sebesar Rp123,33 juta.