Terregra Asia Energy akan IPO kuartal kedua



JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan satu lagi perusahaan yang ingin melepas sebagian sahamnya lewat initial public offering (IPO), yakni PT Terregra Asia Energy. Perusahaan yang bergerak di bidang energi ini berencana melego saham di BEI pada 8 Mei 2017 mendatang.

"Target kami mendapat sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar, semuanya 600 juta saham," kata Christin Soewito, Sekretaris Perusahaan Terregra, seusai mini expose di BEI, Senin (6/2). Calon emiten ini akan melepas sekitar 21% dari modal ditempatkan dan disetor.

Terregra merupakan perusahaan yang bergerak di energi terbarukan. Menurut Christin, pihaknya bakal punya potensi yang besar, mengingat program pemerintah di tahun 2025 mendatang, porsi energi terbarukan tersebut mesti berada di angka 23%.


Bentuk renewable energy Terregra ini adalah mini hidro dan juga energi matahari. "Saat ini yang ada di tangan kami 72 megawatt untuk mini hidro. Tahun ini rencananya dibangun empat pembangkit dan saat ini sudah dalam proses konstruksi," kata Christin.

Keseluruhan aktivitas operasi Terregra berada di wilayah Tapanuli, Sumatra Utara. Tapi, perusahaan ini memiliki basis di wilayah Jakarta.

Calon emiten ini akan memfokuskan diri dalam membangun pembangkit di wilayah Sumatra tersebut, dengan total kapasitas 40 megawatt. Tapi, pengembangan lebih lanjut mesti melihat pembebasan tanah terlebih dahulu.

Pembebasan lahan untuk empat proyek pertama Terregra telah rampung. Selebihnya, terdapat tiga lokasi proyek yang pembebasan lahannya baru selesai 50%, lantaran perseroan ini mesti menunggu general terms of agreement (GTA). Maklum, ada beberapa tahapan yang disyaratkan oleh PLN mesti dipenuhi.

Mengenai penggunaan dana IPO, Christin mengatakan, pihaknya akan menggunakan dana hasil penjualan saham perdana untuk pengembangan proyek lanjutan dari proyek-proyek tersebut.

Terregra menggunakan laporan keuangan per 31 Oktober 2016 sebagai dasar valuasi. Christin mengatakan, saat ini modal disetor Terregra sebanyak Rp 220 miliar. IPO ini bakal dikawal oleh Lautandhana Securindo sebagai underwriter.

Lisa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie