Terry Gou Resmi Mundur dari Foxconn untuk Fokus Pada Pilpres Taiwan



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Terry Gou resmi mengundurkan diri dari dewan direksi Foxconn pada hari Sabtu (2/9) untuk fokus pada pencalonan dirinya sebagai presiden Taiwan.

Foxconn, yang secara resmi terdaftar sebagai Hon Hai Precision Industry Co., Ltd., pada Sabtu malam mengatakan Gou telah mengundurkan diri karena alasan pribadi.

Gou mengumumkan pencalonan dirinya untuk menjadi presiden Taiwan pada 28 Agustus lalu. Mantan bos Foxconn ini maju sebagai kandidat independen.


Baca Juga: AS Incar Pembangunan Pelabuhan Baru di Filipina, Menghadap Langsung ke Taiwan

Dalam konferensi pers, Gou mengkritik kebijakan Partai Progresif Demokratik yang berkuasa karena dianggap telah membawa Taiwan ke dalam risiko perang dengan China.

"Saya pasti tidak akan membiarkan Taiwan menjadi Ukraina berikutnya," kata Gou, dikutip AP News.

Gou terkenal cukup dekat dengan partai oposisi, Partai Nasionalis atau KMT, yang berhubungan baik dengan China. Kelompok nasionalis ini diusir dari China oleh pemerintah komunis Mao Zedong pada tahun 1949.

Meskipun demikian, secara umum kelompok nasionalis tetap berpendapat bahwa Taiwan dan daratan China adalah bagian dari satu negara China. Pandangan tersebut sejalan dengan kelompok Komunis yang ada di China.

Baca Juga: Founder Foxconn, Terry Gou, Siap Bersaing Lagi untuk Jadi Presiden Taiwan

Sempat Gagal Maju pada Pemilu Tahun 2019

Pada pemilu presiden Taiwan tahun 2019, Gou gagal maju sebagai calon dari Partai Nasionalis karena partai itu lebih memilih Hou Yu-ih, Walikota New Taipei City, sebagai kandidatnya. 

Saat itu Gou berjanji untuk memberikan dukungan penuh kepada Hou. Namun, pengumuman Gou untuk maju secara independen tahun ini dianggap sebagai pengkhianatan oleh para simpatisan Partai Nasionalis.

Pencalonan diri Gou dianggap sebagai upaya jangka panjang, mengingat calon independen tidak memiliki jaringan politik lokal yang kuat pada politik Taiwan. Latar belakang Gou yang dekat dengan nasionalis juga akan mendapat keraguan dari masyarakat.