Tersandung korupsi, saham DGIK ambles 31%



JAKARTA. Saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) makin tersungkur. Saat ini, saham DGIK sudah turun 31% ke level Rp 69 per saham, dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 100 per saham. Saham DGIK diperdagangkan dengan volume mencapai 1,67 juta lot. Penurunan ini membuat DGIK menempati posisi top losers dalam perdagangan BEI hari ini, Senin (17/7). Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, penurunan tajam saham DGIK disebabkan oleh sentimen negatif penetapan tersangka dugaan korupsi oleh KPK. DGIK yang dulu bernama PT Duta Graha Indah ini menjadi tersangka korupsi proyek pembangunan Rumahsakit Udayana 2009-2010 senilai Rp 138 miliar. Proyek ini diduga merugikan negara sekitar Rp 25 miliar. "Apabila sentimen tersebut masih berlanjut, maka dikhawatirkan harga akan mendekati level support di harga Rp 54," ujar Nafan kepada KONTAN, Senin (17/7). Menurutnya, sebaiknya para investor lebih fokus mencermati emiten-emiten yang memiliki kinerja perusahaan yang bagus dan memiliki track record yang positif saja. Sebelumnya Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi langsung dari perusahaan. Apalagi, kasus ini berpotensi mempengaruhi harga saham cukup signifikan. Selain itu, menurut aturan BEI, jika emiten mengalami peristiwa yang bisa mempengaruhi harga saham, dalam 2x 24 jam emiten harus memberi laporan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina