JAKARTA. Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2014, PT Kereta Api Indonesia telah menyiapkan ribuan tiket tambahan kepada pengguna jasa kereta api. Menurut Kepala Humas Daop I Jakarta Sukendar Mulya, penambahan kereta bertujuan untuk memberikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan kereta api. "Kita sudah siapkan 29.000 tiket per hari, yang sebelumnya hari biasa sekitar 25.064, yakni kelas ekskutif, bisnis, dan ekonomi, di lima Stasiun Gambir, Senen, Tanjung Priok, Kota, dan Merak," ujar Sukendar saat ditemui seusai peresmian BPTP Sofyan Hadi di Bekasi, Kamis (19/12/2013). Sukendar menuturkan, periode angkutan pengguna kereta api pada Natal dan Tahun Baru 2014 hanya sekitar dua minggu. Pelaksanaannya dari pertengahan Desember hingga awal bulan depan, yakni mulai 20 Desember 2013 hingga 5 Januari 2014.Ia juga memprediksi lonjakan penumpang sekitar 103 persen, dari 3.119.972 pada tahun 2012 menjadi 3.209.041 penumpang pada tahun ini. "Puncak angkutan Natal dan Tahun Baru 2014 diperkirakan terjadi pada tanggal 22, 25, 29 Desember 2013, dan 5 Januari 2014," tutur Sukendar. Ditemui di tempat yang sama, VP Public Relations PT KAI Sugeng Priyono mengungkapkan adanya 280 KA Reguler dan 20 KA tambahan jelang liburan akhir tahun. Pihaknya juga telah membuka sistem pemesanan tiket, baik sistem online maupun di loket-loket stasiun kereta api. "Penjualan tiket sudah dibuka 90 hari sebelum keberangkatan, baik reguler maupun tambahan," ucapnya. Dari 20 KAI tambahan, kata dia, yakni Kereta Api Argo Lawu Tambahan, Kertajaya Tambahan, Bengawan Tambahan, Matarmaja Tambahan, Argo Jati I, Argo Jati II, Cirebon Ekspres I, dan Cirebon Ekspres II, ada dua kereta api tambahan yang belum dijual. Hal ini disebabkan masih adanya penjualan tiket kereta api reguler. "Kereta Argo Parahyangan dan Argo Dwipangga, yaitu masing-masing sebanyak dua kereta, belum dijual karena masyarakat masih menggunakan mobil untuk transportasi dibandingkan kereta menuju Bandung," pungkasnya. (Ummi Hadyah Saleh)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tersedia 29.000 tiket tambahan KAI jelang liburan
JAKARTA. Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2014, PT Kereta Api Indonesia telah menyiapkan ribuan tiket tambahan kepada pengguna jasa kereta api. Menurut Kepala Humas Daop I Jakarta Sukendar Mulya, penambahan kereta bertujuan untuk memberikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan kereta api. "Kita sudah siapkan 29.000 tiket per hari, yang sebelumnya hari biasa sekitar 25.064, yakni kelas ekskutif, bisnis, dan ekonomi, di lima Stasiun Gambir, Senen, Tanjung Priok, Kota, dan Merak," ujar Sukendar saat ditemui seusai peresmian BPTP Sofyan Hadi di Bekasi, Kamis (19/12/2013). Sukendar menuturkan, periode angkutan pengguna kereta api pada Natal dan Tahun Baru 2014 hanya sekitar dua minggu. Pelaksanaannya dari pertengahan Desember hingga awal bulan depan, yakni mulai 20 Desember 2013 hingga 5 Januari 2014.Ia juga memprediksi lonjakan penumpang sekitar 103 persen, dari 3.119.972 pada tahun 2012 menjadi 3.209.041 penumpang pada tahun ini. "Puncak angkutan Natal dan Tahun Baru 2014 diperkirakan terjadi pada tanggal 22, 25, 29 Desember 2013, dan 5 Januari 2014," tutur Sukendar. Ditemui di tempat yang sama, VP Public Relations PT KAI Sugeng Priyono mengungkapkan adanya 280 KA Reguler dan 20 KA tambahan jelang liburan akhir tahun. Pihaknya juga telah membuka sistem pemesanan tiket, baik sistem online maupun di loket-loket stasiun kereta api. "Penjualan tiket sudah dibuka 90 hari sebelum keberangkatan, baik reguler maupun tambahan," ucapnya. Dari 20 KAI tambahan, kata dia, yakni Kereta Api Argo Lawu Tambahan, Kertajaya Tambahan, Bengawan Tambahan, Matarmaja Tambahan, Argo Jati I, Argo Jati II, Cirebon Ekspres I, dan Cirebon Ekspres II, ada dua kereta api tambahan yang belum dijual. Hal ini disebabkan masih adanya penjualan tiket kereta api reguler. "Kereta Argo Parahyangan dan Argo Dwipangga, yaitu masing-masing sebanyak dua kereta, belum dijual karena masyarakat masih menggunakan mobil untuk transportasi dibandingkan kereta menuju Bandung," pungkasnya. (Ummi Hadyah Saleh)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News