Tersengat corona, pasar smartphone di Asia Pasifik melorot 20%



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Selama bertahun-tahun pasar smartphone Asia Pasifik berjaya. Pandemi corona akhirnya menyebabkan sektor ini ikut menjadi korban dan mengibarkan bendera putih.

Berdasarkan siaran pers Gfk yang diterima Kontan.co.id. Selasa (15/9), dari bulan Januari hingga Juli 2020, nilai pasar ponsel pintar menyusut hingga 20% menjadi US$ 119 miliar. Lebih rendah hampir US$ 30 miliar dibandingkan periode sama tahun 2019. Secara keseluruhan, konsumen di kawasan ini membeli sekitar 329 juta smartphone. Anjlok 97 juta unit lebih sedikit dari tahun 2019.

Taiwan satu-satunya pasar yang masih mencetak pertumbuhan, cuma 1%.  Sementara 15 pasar lain melorot. Indonesia turun 4% dan Thailand menyusut 7%.  Lalu pasar di India dan Singapura sama-sama anjlok hingga 42%. "Pasar ponsel cerdas di kawasan ini terpukul paling parah pada kuartal kedua 2020," ujar  Alexander Dehmel, Market Insights Lead Asia Pasifk GfK.\


Ia memperkirakan pasar ponsel cerdas di kawasan kembali ke jalur pertumbuhan pada semester kedua tahun 2021. "Pendorongnya perangkat 5G  mulai  ke pasar-pasar utama dengan harga yang lebih terjangkau untuk diadopsi secara massal,” terang Dehmel.

Editor: Ahmad Febrian