Tersengat Harga Minyak dan Hasil Akuisisi, Begini Prospek Saham MEDC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Danareksa Sekuritas meningkatkan target harga PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Mulai berkontribusinya hasil akuisisi dua blok migas di Oman menjadi pendorongnya.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan mengatakan, blok yang baru diakuisisi di Oman akan mulai memberikan kontribusi pada keuangan MEDC pada awal 2024. Sebagai pengingat, MEDC menyelesaikan aksi korporasi itu pada Desember 2023.

Adapun tingkat produksi di blok Oman sebesar 13 MBOPED dengan cadangan 2P sebesar 56 MMBOE.


"Dengan adanya tambahan produksi dari Oman, kami memperkirakan total produksi MEDC pada 2024 sebesar 166 MBOEPD," tulisnya dalam riset, Kamis (29/2).

Baca Juga: Prospek Medco Energi (MEDC) Tersengat Harga Minyak dan Hasil Akuisisi

Hasan juga mencermati, potensi blok tersebut memiliki biaya operasi yang rendah lantaran berlokasi di daratan. Karenanya, Hasan memperkirakan biaya pengangkatannya akan berada di kisaran US$ 10 per boe.

"Dengan asumsi bagi hasil bersih sebesar 60% untuk MEDC dari blok ini, kami memproyeksikan laba bersih 2024 sebesar US$ 358 juta," sambungnya.

Selain itu, kata Hasan, MEDC telah memperoleh persetujuan Menteri untuk amandemen PSC Blok Corridor yang baru. PSC akan kembali ke skema cost recovery dari skema gross split pada bulan Januari 2024 dengan persyaratan yang lebih baik untuk memastikan kelayakan ekonomi beberapa pengembangan baru dan untuk mempertahankan eksplorasi lebih lanjut dari blok tersebut.

Oleh karena itu, ia mempertahankan perkiraan volume produksi MEDC untuk blok Corridor di 2024. Sebab, tidak akan ada perubahan pada bagi hasil produksi dengan kontrak PSC yang menggunakan skema cost recovery.

Faktor lainnya adalah harga minyak yang akan tetap berada di atas US$ 70 per Bbl. Ia terus melihat adanya risiko gangguan yang lebih tinggi pada aktivitas logistik global di tengah meningkatnya ketegangan di Laut Merah.

Perusahaan-perusahaan pelayaran telah mengalihkan kapal-kapalnya di sekitar Tanjung Harapan, yang berdampak pada perdagangan global dan dinamika inflasi.

 
MEDC Chart by TradingView

Baca Juga: Laba PTPP Naik 77%, Simak Prospek Bisnis dan Rekomendasi Sahamnya

Menurutnya, meskipun pengangkutan minyak di Laut Merah sekitar 5-8 juta bph atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan Selat Hormuz sebesar 18 juta bph, Hasan menilai gangguan di Laut Merah masih berpotensi untuk mempertahankan harga minyak di atas US$70 per Bbl di 2024. Adapun estimasi BRI Danareksa Sekuritas di US$ 78 per Bbl.

Dengan demikian, Hasan mempertahankan rating beli MEDC dengan target harga Rp 1.950 atau naik dari perkiraan sebelumnya di Rp 1.900.

"Risiko utama dari rekomendasi kami adalah penurunan harga minyak, penurunan nilai aset, dan kinerja keuangan AMMN," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi