JAKARTA. Rencana Singapura menghentikan acuan transaksi rupiah di pasar non delivery forward (NDF), belum membuat stamina rupiah bertambah. Kemarin, pasangan USD/IDR di pasar spot naik 0,39% menjadi 11.825. Tapi, di kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR menurun 0,66% ke 11.772. Para analis menilai, rupiah melemah lantaran terimbas sentimen global. Analis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, ada indikasi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), akan memotong program stimulus AS setiap bulan. Spekulasi ini membuat dollar AS menguat. Terlebih, muncul spekulasi pula The Fed bakal menaikkan suku bunganya. Data manufaktur China bulan Februari 2014 yang melambat juga ikut menekan rupiah. Maklum, China termasuk mitra dagang utama Indonesia. Perlambatan ekonomi China
Tersengat sentimen global
JAKARTA. Rencana Singapura menghentikan acuan transaksi rupiah di pasar non delivery forward (NDF), belum membuat stamina rupiah bertambah. Kemarin, pasangan USD/IDR di pasar spot naik 0,39% menjadi 11.825. Tapi, di kurs tengah Bank Indonesia, USD/IDR menurun 0,66% ke 11.772. Para analis menilai, rupiah melemah lantaran terimbas sentimen global. Analis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, ada indikasi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), akan memotong program stimulus AS setiap bulan. Spekulasi ini membuat dollar AS menguat. Terlebih, muncul spekulasi pula The Fed bakal menaikkan suku bunganya. Data manufaktur China bulan Februari 2014 yang melambat juga ikut menekan rupiah. Maklum, China termasuk mitra dagang utama Indonesia. Perlambatan ekonomi China