JAKARTA. Kasus suap proyek reklamasi Teluk Jakarta menggerus saham-saham emiten properti, khusus emiten yang ambil bagian di proyek ini. Mereka antara lain, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), dan PT Intiland Development Tbk (DILD) merupakan salah satu perusahaan pengembang yang mengerjakan proyek reklamasi itu. Berdasarkan data perdagangan saham di BEI pada sesi I Senin (4/4), saham APLN terkoreksi sebesar 10 % menjadi Rp 270 per lembar, saham PJAA melemah 2,07 % menjadi Rp 1.890 per lembar, dan saham DILD turun 0,98 menjadi Rp 505 per lembar. "Sahamnya akan terkena imbas jika salah satu direksi perseroan atau proyeknya terkena masalah hukum," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, dikutip dari Antara.
Terseret kasus, saham APLN jatuh 10%
JAKARTA. Kasus suap proyek reklamasi Teluk Jakarta menggerus saham-saham emiten properti, khusus emiten yang ambil bagian di proyek ini. Mereka antara lain, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), dan PT Intiland Development Tbk (DILD) merupakan salah satu perusahaan pengembang yang mengerjakan proyek reklamasi itu. Berdasarkan data perdagangan saham di BEI pada sesi I Senin (4/4), saham APLN terkoreksi sebesar 10 % menjadi Rp 270 per lembar, saham PJAA melemah 2,07 % menjadi Rp 1.890 per lembar, dan saham DILD turun 0,98 menjadi Rp 505 per lembar. "Sahamnya akan terkena imbas jika salah satu direksi perseroan atau proyeknya terkena masalah hukum," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, dikutip dari Antara.