KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Setelah sempat melemah di akhir pekan lalu hingga menembus Rp 13.900, Minggu (20/4) rupiah kembali menguat menjadi Rp 13.863 di pasar spot. Adapun kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga menguat Rp 13.804 per dollar Amerika Serikat (AS). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi belakangan utamanya disebabkan kenaikan imbal hasil atau yield US treasury, perbaikan ekonomi AS yang membuka peluang kenaikan bunga AS lebih dari tiga kali, upaya AS menahan investasi China, bahkan akan membuat Undang-Undang yang mencegah investasi dari China yang mau masuk. “Faktor eksternal tersebut mempengaruhi mata uang di banyak negara, termasuk Indonesia,” ujar Agus di sela acara Spring Meeting 2018 di Washington DC kemarin. Menurut Agus, perkembangan global yang dinamis berdampak pada performa nilai tukar di banyak negara, termasuk rupiah. “Jangan sekadar melihat angkanya, tapi harus juga melihat perkembangan mata uang lainnya seperti apa,” ujar Agus.
Terseret kebijakan AS, BI jaga performa rupiah
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Setelah sempat melemah di akhir pekan lalu hingga menembus Rp 13.900, Minggu (20/4) rupiah kembali menguat menjadi Rp 13.863 di pasar spot. Adapun kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga menguat Rp 13.804 per dollar Amerika Serikat (AS). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi belakangan utamanya disebabkan kenaikan imbal hasil atau yield US treasury, perbaikan ekonomi AS yang membuka peluang kenaikan bunga AS lebih dari tiga kali, upaya AS menahan investasi China, bahkan akan membuat Undang-Undang yang mencegah investasi dari China yang mau masuk. “Faktor eksternal tersebut mempengaruhi mata uang di banyak negara, termasuk Indonesia,” ujar Agus di sela acara Spring Meeting 2018 di Washington DC kemarin. Menurut Agus, perkembangan global yang dinamis berdampak pada performa nilai tukar di banyak negara, termasuk rupiah. “Jangan sekadar melihat angkanya, tapi harus juga melihat perkembangan mata uang lainnya seperti apa,” ujar Agus.