KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham LQ45 masuk ke dalam daftar saham laggard atau pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua pekan pertama 2019. Namun, analis memprediksi, penurunan harga beberapa saham itu hanya sementara. Sebab, penurunan harga saham tersebut lebih karena sentimen jangka pendek. Analis BNI Sekuritas William Siregar mengatakan, beberapa sentimen tersebut yakni adanya aksi profit taking di pasar dan dampak dari rencana penetapan aturan free float per Februari 2019 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham LQ45 seperti INTP, TPIA, ICBP dan GGRM masuk ke dalam daftar 10 saham pemberat IHSG 2019. Selain itu, beberapa saham seperti BYAN, MKPI, INAF dan SMRU mencatatkan pelemahan lebih dari 10%, berdasarkan data di laman resmi BEI, Kamis (10/1).
Terseret profit taking, penurunan harga saham pemberat IHSG ini hanya sementara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham LQ45 masuk ke dalam daftar saham laggard atau pemberat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua pekan pertama 2019. Namun, analis memprediksi, penurunan harga beberapa saham itu hanya sementara. Sebab, penurunan harga saham tersebut lebih karena sentimen jangka pendek. Analis BNI Sekuritas William Siregar mengatakan, beberapa sentimen tersebut yakni adanya aksi profit taking di pasar dan dampak dari rencana penetapan aturan free float per Februari 2019 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham LQ45 seperti INTP, TPIA, ICBP dan GGRM masuk ke dalam daftar 10 saham pemberat IHSG 2019. Selain itu, beberapa saham seperti BYAN, MKPI, INAF dan SMRU mencatatkan pelemahan lebih dari 10%, berdasarkan data di laman resmi BEI, Kamis (10/1).