KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen dari eksternal diprediksi menyeret pergerakan rupiah pada akhir pekan ini. Hal ini akan menghentikan kinerja positif rupiah yang sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini memproyeksikan, rupiah di hari ini akan melemah karena kesepakatan terkait stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) belum terjadi. Terlebih tarik ulur antara DPR AS dan pemerintah Donald Trump kembali terjadi. Seperti diketahui, sebelumnya Partai Demokrat sudah mengajukan proposal paket bantuan senilai US$ 2,2 triliun. Namun, jumlah tersebut ditolak Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, yang meminta paket bantuan Covid-19 hanya di kisaran US$ 1,5 triliun.
Terseret sentimen eksternal, rupiah diprediksi melemah pada Jumat (2/10)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen dari eksternal diprediksi menyeret pergerakan rupiah pada akhir pekan ini. Hal ini akan menghentikan kinerja positif rupiah yang sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut. Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini memproyeksikan, rupiah di hari ini akan melemah karena kesepakatan terkait stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) belum terjadi. Terlebih tarik ulur antara DPR AS dan pemerintah Donald Trump kembali terjadi. Seperti diketahui, sebelumnya Partai Demokrat sudah mengajukan proposal paket bantuan senilai US$ 2,2 triliun. Namun, jumlah tersebut ditolak Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, yang meminta paket bantuan Covid-19 hanya di kisaran US$ 1,5 triliun.