Terseret sentimen eksternal, rupiah diprediksi melemah pada Jumat (2/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen dari eksternal diprediksi menyeret pergerakan rupiah pada akhir pekan ini.  Hal ini akan menghentikan kinerja positif rupiah yang sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini memproyeksikan, rupiah di hari ini akan melemah karena kesepakatan terkait stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) belum terjadi. Terlebih tarik ulur antara DPR AS dan pemerintah Donald Trump kembali terjadi.

Seperti diketahui, sebelumnya Partai Demokrat sudah mengajukan proposal paket bantuan senilai US$ 2,2 triliun. Namun, jumlah tersebut ditolak Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, yang meminta paket bantuan Covid-19 hanya di kisaran US$ 1,5 triliun.


Baca Juga: IHSG hari ini bakal menguat lagi sembari menanti data pengangguran AS

Mikail pun memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.870 per dolar AS hingga Rp 14.900 per dolar AS pada perdagangan hari ini (2/10).

Sementara itu, Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong masih melihat secara teknikal potensi rupiah kembali menguat terbatas pada hari ini. Dia pun memperkirakan, rupiah hari ini menguat terbatas di kisaran Rp 14.775 per dolar AS hingga Rp 14.875 per dolar AS.  

Sekedar mengingatkan, Kamis (1/10), rupiah menguat 0,30% ke Rp 14.835 per dolar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah juga menguat 0,28% ke Rp 14.876 per dolar AS.

Selanjutnya: Wall Street kembali reli di tengah pesimisme kelanjutan pembicaraan stimulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari