Jakarta. Realisasi penerimaan negara di bidang bea dan cukai masih belum optimal. Hingga 23 Oktober 2016, penerimaan bea cukai baru mencapai Rp 108,2 triliun atau 58,8% dari target yang ditetapkan dalam APBNP 2016 yaitu Rp 183,9 triliun. Penerimaan ini menurun dibandingkan pada bulan sama pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 116 triliun. Padahal Waktu yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk mengumpulkan penerimaan negara tinggal dua bulan lagi yaitu November dan Desember. Adapun rinciannya yaitu untuk realisasi bea masuk yaitu sebesar Rp 24,2 triliun atau sebesar 65,2% dari target Rp Rp 37,2 triliun. Kemudian untuk bea keluar yaitu Rp 2,1 triliun atau sebesar 73% dari target Rp 2,8 triliun dan untuk cukai realisasinya sebesar Rp 81,8 triliun atau 55,9% dari target Rp 146,4 triliun.
Tersisa 2 bulan, setora Bea Cukai baru 58%
Jakarta. Realisasi penerimaan negara di bidang bea dan cukai masih belum optimal. Hingga 23 Oktober 2016, penerimaan bea cukai baru mencapai Rp 108,2 triliun atau 58,8% dari target yang ditetapkan dalam APBNP 2016 yaitu Rp 183,9 triliun. Penerimaan ini menurun dibandingkan pada bulan sama pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 116 triliun. Padahal Waktu yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk mengumpulkan penerimaan negara tinggal dua bulan lagi yaitu November dan Desember. Adapun rinciannya yaitu untuk realisasi bea masuk yaitu sebesar Rp 24,2 triliun atau sebesar 65,2% dari target Rp Rp 37,2 triliun. Kemudian untuk bea keluar yaitu Rp 2,1 triliun atau sebesar 73% dari target Rp 2,8 triliun dan untuk cukai realisasinya sebesar Rp 81,8 triliun atau 55,9% dari target Rp 146,4 triliun.