Tersokong pasar saham, kinerja reksadana SAM Mutiara Nusa Campuran tumbuh 31,57%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Reksadana campuran dengan alokasi portofolio besar di aset saham berkinerja unggul pada periode Agustus. Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung positif dalam dua bulan terakhir menjadi faktor pendukung utama.

Berdasarkan data Infovesta, kinerja reksadana SAM Mutiara Nusa Campuran milik Samuel Aset Manajemen ini tumbuh paling tinggi sebesar 6,46% secara bulanan di Agustus. Sejak awal tahun, reksadana ini juga berkinerja paling tinggi dengan tumbuh 31,57%.

Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen, Agus B. Yanuar, mengatakan sejak Juni seiring potensi membaiknya pasar saham mulai terlihat, pengaturan alokasi aset saham di reksadana tersebut jadi bertambah ke kisaran 60%-70%.


Baca Juga: Siap-siap resesi, diversifikasi portofolio jadi solusi

Sebelumnya, di Februari alokasi portofolio antara saham, obligasi dan pasar uang relatif seimbang. Sedangkan, semenjak kasus Covid-19 muncul di Maret, alokasi aset reksadana ini sempat lebih konservatif sambil menunggu kondisi pasar membaik. Alokasi portofolio yang diterapkan saat itu adalah saham 5% dan sisanya berada di obligasi dan pasar uang.

Agus mengatakan kinerja reksadananya bisa unggul juga karena didukung strategi proxy to recovery, atau memilih saham yang diuntungkan saat terjadi perbaikan ekonomi. Selain itu, Agus juga memilih saham yang memiliki neraca keuangan kuat.

Untuk sektor saham yang difavoritkan jatuh pada perbankan, telekomuikasi, healthcare, retail, consumer dan logistic. Agus memproyeksikan pasar saham akan melanjutkan penguatan sehingga reksadana campuran yang besar aset di saham juga kinerjanya makin moncer.

Baca Juga: Investasi saham dianggap jadi pilihan menarik di tengah ancaman resesi, asal...

"Melihat adanya stimulus ekonomi tambahan dari para bank sentral, membuat pasar saham emerging market berpotensi tumbuh kinerjanya karena risk appetite kembali muncul," kata Agus.

Sentimen dalam negeri juga tidak kalah mendukung penguatan pasar saham. Agus mengharapkan aturan omnibus law bisa segera rampung di bulan ini.

Agus memproyeksikan level IHSG akhir tahun di 5.600. Alhasil, kinerja reksadana campuran masih berpotensi naik sekitar 10% lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli