KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten sektor minyak dan gas (migas) berpotensi mendapatkan dukungan dari harga minyak seiring perang Timur Tengah yang masih berlangsung. Di samping itu, sejumlah ekspansi usaha yang dilakukan dapat menjadi dorongan di tengah harga migas yang diperkirakan stagnan di tahun 2024. Berikut rekomendasi saham-saham emiten sektor migas yang dapat dicermati. Simak ulasannya.
1.
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) CGS CIMB Sekuritas meyakini spread distribusi bahan bakar minyak AKR Corporindo (AKRA) dapat kembali normal pada tahun 2024, seiring dengan prospek harga minyak yang stabil. Keuntungan AKRA dapat berasal dari potensi pendapatan berulang JIIPE dari bisnis layanan utilitasnya di kawasan industri. Rekomendasi : Add Target Harga : Rp 1.650 Analis CGS CIMB Sekuritas, Bob Setiadi dalam riset 16 Januari 2024
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Sektor Migas di Tengah Volatilitas Harga 2.
PT Medco Energi International Tbk (MEDC) Ciptadana Sekuritas sedikit menurunkan perkiraan pendapatan tahun 2023 dan 2024, masing-masing menjadi US$315 juta – US$338 juta dari sebelumnya US$324 juta – US$344 juta. Proyeksi tersebut turun karena kombinasi sentimen dari asumsi harga minyak yang lebih rendah, penambahan volume dari blok Oman, dan penurunan produksi dari blok Koridor di Sumatera Selatan. Berdasarkan perkembangan terkini, Ciptadana menurunkan asumsi harga minyak untuk tahun 2023-2024 menjadi kisaran US$82 per barel - US$84 per barel. Medco Energi (MEDC) telah menyelesaikan akuisisi 20% kepemilikan di dua perusahaan minyak & gas blok di Oman. Serta, Kementerian ESDM telah menyetujui MEDC untuk merevisi peraturan Kontrak Bagi Hasil (PSC) Blok Koridor di Sumatera Selatan. Rekomendasi : Buy Target Harga : Rp 1.850 Analis Ciptadana Sekuritas, Arief Budiman dalam riset 31 Januari 2024
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat di Akhir Pekan, Cermati Saham Rekomendasi Untuk Senin (5/2) 3.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) PGAS siap untuk ekspansi bisnis signifikan melalui integrasi infrastruktur distribusi dan layanan di wilayah Batam, memiliki jaringan pipa sepanjang 273,5 km yang melayani 5,971 pelanggan. Selain itu, PGAS juga menandatangani pembaruan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan MEDC, sehingga mengamankan sekitar 400 miliar BBTUD dari Blok Koridor untuk tahun 2024 – 2028. Meskipun pendapatan meningkat, PGAS menghadapi tantangan dengan turunnya Ebitda dan laba bersih anjlok per kuartal III-2023. Kemunduran ini terjadi disebabkan oleh kenaikan biaya pendapatan, berkurangnya pasokan hulu utama, pajak satu kali dan ketentuan kontrak, serta Kementerian ESDM menahan persetujuan untuk skema penetapan harga baru untuk Non-HGBT. Rekomendasi : Hold Target Harga : Rp 1.200 Analis MNC Sekuritas, Vera dan Alif Ihsanario dalam riset 28 Desember 2023
Baca Juga: Produksi CPO Naik 2,9% pada 2023, Begini Rekomendasi Saham ANJT 4.
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Samuel Sekuritas meyakini RAJA mampu memenuhi ekspektasi yang didukung oleh tiga inisiatif. Pertama, akuisisi 8% hak partisipasi di blok Jabung yang akan memberikan tambahan Ebitda sebesar US$ 2.6 juta per tahun. Kedua, pengaliran gas ke jaringan pipa gas anak usahanya,
PT Energasindo Heksa Karya (EHK) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper (INKP)
dengan potensi pendapatan tahunan sebesar US$45 juta untuk 10 tahun ke depan. Ketiga, RAJA bakal mendapat dukungan dari stasiun induk CNG Grobogan, dengan kapasitas kompresi gas alam sebesar 1.8 MMSCFD. Stasiun ini diproyeksikan menghasilkan US$ 4.5 juta per tahun untuk RAJA, dengan potensi pertumbuhan tahunan hingga 7% YoY.
Rekomendasi : Buy Target Harga : Rp 2.200 Analis Samuel Sekuritas, Muhammad Farras Farhan dalam riset 29 Januari 2024 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli