KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola jaringan bioskop Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk akan menggelar penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO). Rencananya, Cinema XXI bakal menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham Ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Cinema XXI memang harga penawaran awal dalam rentang Rp 270–Rp 288 per saham. Walhasil, Cinema XXI berpotensi mengantongi dana segar maksimal Rp 2,40 triliun.
Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The menuturkan, kinerja keuangan Cinema XXI telah mengalami pemulihan pasca-gempuran Covid-19, terutama di 2022. Baca Juga: Gelar IPO, Bioskop Cinema XXI Incar Dana Segar Hingga Rp 2,4 Triliun Adapun pada 2022, Cinema XXI membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun. Raihan ini melesat 242,8% secara tahunan dari Rp 1,28 triliun di 2021. Penjualan tiket bioskop merupakan penopang utama kinerja Cinema XXI sebesar 61%, makanan berkontribusi sekitar 33%. Lini iklan dan digital platform masing-masing berkontribusi sebesar 3%. "Jadi sangat terdiversifikasi. Secara profitabilitas Cinema XXI bisa menjaga gross profit margin di kisaran 59%–60%" kata Moleonoto saat konferensi pers, Jumat (7/7). Baca Juga: Pasca Pandemi Covid-19, Industri Bioskop di Tanah Air Mulai Bangkit