KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menyatakan bahwa perusahaan jasa konstruksi kini tengah dihadapkan oleh banyak tekanan. Ini membuat kondisi para kontraktor sangat berisiko, terlebih karena mereka baru saja memulai pemulihannya setelah dua tahun terakhir dihantam pandemi Covid-19. Wakil Ketua Umum IX Gapensi Didi Iskandar menyebut, tekanan tersebut di antaranya datang dari peningkatan harga bahan bangunan, kenaikan harga BBM subsidi, serta meningkatnya suku bunga pinjaman bank seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah. "Harga bahan bangunan juga ikut naik seiring dengan naiknya harga BBM subsidi, kenaikan ini berkisar 15%-25%, yang paling signifikan adalah harga besi dan baja disusul dengan semen," sebut Didi, kepada Kontan.co.id, Senin (10/10).
Tertekan, Gapensi Ungkap Kondisi Perusahaan Jasa Konstruksi Saat Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menyatakan bahwa perusahaan jasa konstruksi kini tengah dihadapkan oleh banyak tekanan. Ini membuat kondisi para kontraktor sangat berisiko, terlebih karena mereka baru saja memulai pemulihannya setelah dua tahun terakhir dihantam pandemi Covid-19. Wakil Ketua Umum IX Gapensi Didi Iskandar menyebut, tekanan tersebut di antaranya datang dari peningkatan harga bahan bangunan, kenaikan harga BBM subsidi, serta meningkatnya suku bunga pinjaman bank seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah. "Harga bahan bangunan juga ikut naik seiring dengan naiknya harga BBM subsidi, kenaikan ini berkisar 15%-25%, yang paling signifikan adalah harga besi dan baja disusul dengan semen," sebut Didi, kepada Kontan.co.id, Senin (10/10).