KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan menyebut tren kenaikan bunga yang terjadi di pasar sudah memberikan efek terhadap margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan. Ambil contoh, data terbaru yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Juli 2018 mencatat posisi NIM perbankan ada di level 5,12%. Walau masih terbilang tinggi, bila dibandingkan dengan Juli 2017, posisi ini menurun dari level 5,35% atau susut 23 basis poin (bps). Selain itu, NIM industri per Juli 2018 nyatanya masih lebih tinggi dibandingkan posisi empat bulan sebelumnya. Beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id menjelaskan, penyusutan NIM tersebut utamanya dikarenakan adanya penyesuaian tingkat bunga pasca Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate (7DRRR).
Tertekan kenaikan bunga, NIM bank diprediksi masih akan susut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan menyebut tren kenaikan bunga yang terjadi di pasar sudah memberikan efek terhadap margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan. Ambil contoh, data terbaru yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per Juli 2018 mencatat posisi NIM perbankan ada di level 5,12%. Walau masih terbilang tinggi, bila dibandingkan dengan Juli 2017, posisi ini menurun dari level 5,35% atau susut 23 basis poin (bps). Selain itu, NIM industri per Juli 2018 nyatanya masih lebih tinggi dibandingkan posisi empat bulan sebelumnya. Beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id menjelaskan, penyusutan NIM tersebut utamanya dikarenakan adanya penyesuaian tingkat bunga pasca Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate (7DRRR).