KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 2019 lalu. Bank Mandiri tercatat mengantongi laba bersih Rp 27,5 triliun di 2019, naik 9,9% secara year on year (yoy) dibandingkan tahun 2018. Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam risetnya pada 3 Februari 2020 menyebut Bank Mandiri berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan laba bersih dan kredit. Tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,7% secara yoy hingga mencapai Rp 907,5 triliun. Baca Juga: Mengintip kondisi keuangan empat bank BUMN yang buyback saham
Tak hanya itu, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) juga turun 42 bps menjadi 2,3% dibandingkan Desember 2018. Dampaknya biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) juga ikut turun 14,9% yoy menjadi Rp 12,1 triliun. “Secara keseluruhan, aset Bank Mandiri naik sebesar 9,6% yoy menjadi Rp 1.318,2 triliun. Sekaligus mempertahankan BMRI sebagai bank terbesar kedua di Indonesia dari segi aset,” tulis Suria dalam risetnya. Namun, analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun memprediksi kinerja moncer Bank Mandiri di tahun lalu kemungkinan tidak terulang di tahun ini. Ada beberapa sebab.