KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, harga saham sejumlah emiten poultry mendaki mengekor kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Misal, harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menguat 1,32% ke harga Rp 1.150 per saham pada Selasa (13/10). Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) juga naik 2,75% ke Rp 560 per saham pada Selasa (13/10). Sementara itu, harga saham PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) stagnan di Rp 1.195 per saham. Sedangkan harga PT Charoen Pokphand (CPIN) terkoreksi 0,42% ke harga Rp 5.950 per saham, namun dalam seminggu terakhir saham CPIN berhasil menguat 3,93%. Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, pergerakan saham emiten poultry didorong sentimen umum yang mendorong penguatan IHSG, di antaranya penjualan obat-obatan untuk penanganan Covid-19 seperti Remdesivir yang diimpor oleh INAF dan KLBF. Obat-obatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan recovery pasien yang terkena Covid-19.
Tertekan permintaan dan harga ayam, bagaimana rekomendasi saham emiten poultry?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan, harga saham sejumlah emiten poultry mendaki mengekor kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Misal, harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menguat 1,32% ke harga Rp 1.150 per saham pada Selasa (13/10). Harga saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) juga naik 2,75% ke Rp 560 per saham pada Selasa (13/10). Sementara itu, harga saham PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) stagnan di Rp 1.195 per saham. Sedangkan harga PT Charoen Pokphand (CPIN) terkoreksi 0,42% ke harga Rp 5.950 per saham, namun dalam seminggu terakhir saham CPIN berhasil menguat 3,93%. Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, pergerakan saham emiten poultry didorong sentimen umum yang mendorong penguatan IHSG, di antaranya penjualan obat-obatan untuk penanganan Covid-19 seperti Remdesivir yang diimpor oleh INAF dan KLBF. Obat-obatan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan recovery pasien yang terkena Covid-19.