JAKARTA. Kinerja PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa selama paruh pertama tahun ini tercatat stagnan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Malah justru terjadi penurunan tipis. Pada semester satu, pendapatan Latinusa mencapai Rp 631,21 miliar. Nah, di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 631,29 miliar.Meski terlihat stagnan, pendapatan Latinusa di kuartal satu tahun ini justru anjlok 7,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat itu, penjualan bahan baku kaleng atau tinplate mencapai 23.269 ton. Penurunan ini terjadi lantaran konsumen Latinusa yakni industri kemasan masih punya stok barang dari tahun sebelumnya. Selain itu, produk tinplate impor membanjiri pasar domestik. Lantaran pasar negara Eropa dan Amerika sedang krisis. "Ini menyebabkan persaingan menjadi sangat ketat dan harga pun semakin kompetitif," kata Wuri Wuryani, Investor Relation Latinusa.
Tertekan produk impor, kinerja Latinusa terhambat
JAKARTA. Kinerja PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa selama paruh pertama tahun ini tercatat stagnan bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Malah justru terjadi penurunan tipis. Pada semester satu, pendapatan Latinusa mencapai Rp 631,21 miliar. Nah, di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 631,29 miliar.Meski terlihat stagnan, pendapatan Latinusa di kuartal satu tahun ini justru anjlok 7,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Saat itu, penjualan bahan baku kaleng atau tinplate mencapai 23.269 ton. Penurunan ini terjadi lantaran konsumen Latinusa yakni industri kemasan masih punya stok barang dari tahun sebelumnya. Selain itu, produk tinplate impor membanjiri pasar domestik. Lantaran pasar negara Eropa dan Amerika sedang krisis. "Ini menyebabkan persaingan menjadi sangat ketat dan harga pun semakin kompetitif," kata Wuri Wuryani, Investor Relation Latinusa.