KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sempat menyentuh Rp 1.850, level terendahnya sejak awal tahun akibat polemik harga gas. Namun, saham pelat merah ini kembali rebound setelah Presiden Joko Widodo meminta Kementerian ESDM menghitung ulang komponen harga gas bagi kebutuhan industri. Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai, komponen harga merupakan unsur penting untuk menentukan keberlangsungan usaha PGAS. Emiten pelat merah ini perlu pendanaan besar (capital intensive) untuk membangun infrastruktur gas. "Kalau terus mengandalkan liabilitas tidak sehat, perlu diimbangi ekuitas yaitu laba supaya bisa tumbuh cepat," ujar Alfred, Senin (4/11). Sehingga, menaikkan harga gas sudah cukup logis. Terlebih, harga gas sudah tidak naik sejak 2013.
Tertekan sentimen harga gas, cermati prospek fundamental PGAS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sempat menyentuh Rp 1.850, level terendahnya sejak awal tahun akibat polemik harga gas. Namun, saham pelat merah ini kembali rebound setelah Presiden Joko Widodo meminta Kementerian ESDM menghitung ulang komponen harga gas bagi kebutuhan industri. Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai, komponen harga merupakan unsur penting untuk menentukan keberlangsungan usaha PGAS. Emiten pelat merah ini perlu pendanaan besar (capital intensive) untuk membangun infrastruktur gas. "Kalau terus mengandalkan liabilitas tidak sehat, perlu diimbangi ekuitas yaitu laba supaya bisa tumbuh cepat," ujar Alfred, Senin (4/11). Sehingga, menaikkan harga gas sudah cukup logis. Terlebih, harga gas sudah tidak naik sejak 2013.