KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 menjadi tahun yang berat bagi komoditas, termasuk salah satunya tembaga. Sentimen eksternal menjadi faktor utama penyebab harga komoditas tertekan. Bahkan harga tembaga sempat menyentuh level US$ 5.610 per metrik ton pada Selasa (3/9) atau level terendah semenjak 2018. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, rontoknya harga tembaga disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Polemik perang dagang ini menjadi sentimen utama melemahnya harga komoditas termasuk tembaga sepanjang tahun lalu. Baca Juga: Stimulus pelonggaran China angkat harga tembaga
Tertekan sepanjang 2019, kinerja tembaga diprediksi membaik tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 menjadi tahun yang berat bagi komoditas, termasuk salah satunya tembaga. Sentimen eksternal menjadi faktor utama penyebab harga komoditas tertekan. Bahkan harga tembaga sempat menyentuh level US$ 5.610 per metrik ton pada Selasa (3/9) atau level terendah semenjak 2018. Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, rontoknya harga tembaga disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Polemik perang dagang ini menjadi sentimen utama melemahnya harga komoditas termasuk tembaga sepanjang tahun lalu. Baca Juga: Stimulus pelonggaran China angkat harga tembaga