KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona (Covid-19) menekan kinerja berbagai sektor, termasuk pertambangan emas. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (
PSAB) menjadi salah satu perusahaan yang terimbas pandemi corona. Direktur Utama J Resources Asia Pasifik Edi Permadi mengatakan, pihaknya mengambil beberapa kebijakan dan protokol tambahan guna memastikan produksi tetap berjalan di tengah masa Covid-19. Namun, Edi menyebut, hal tersebut cukup berdampak terhadap peningkatan biaya produksi. Dia menjelaskan, saat ini PSAB memilih opsi untuk tetap berproduksi. Sehingga dua tambang aktif di site Seruyung Provinsi Kalimantan Utara dan di Site Bakan, Sulawesi Utara tetap beroperasi.
Baca Juga: Meski di tengah pandemi, proyek tambang J Resources (PSAB) tetap berjalan Sementara itu, tambang lain yang ada di site Penjom, Malaysia untuk sementara belum dapat beroperasi,lantaran harus mengikuti kebijakan pemerintah setempat yang menghentikan semua kegiatan. Kendati begitu, Edi pun belum bisa mengeluarkan prediksi realisasi hingga akhir tahun baik dari sisi produksi, penjualan maupun kinerja keuangan. Yang terang, PSAB belum berniat untuk mengubah target produksi. Di tengah kondisi pandemi yang masih melanda, kata Edi, paling tidak PSAB tetap mengejar target seperti realisasi di tahun 2019 lalu. "Belum dapat kami sampaikan (proyeksi keuangan dan realisasi hingga akhir tahun). Perusahaan akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai target seperti tahun 2019. Target kurang lebih sama dengan pencapaian tahun lalu," ungkap Edi kepada Kontan.co.id, Rabu (10.6). Adapun, PSAB mencatat penjualan sebesar US$ 244,90 juta sepanjang tahun 2019. Capaian PSAB kala itu meningkat 10,01% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$ 222,60 juta. Di sisi lain, Beban pokok penjualan PSAB juga meningkat 15,11% (yoy) menjadi US$ 121,70 juta di tahun 2019. Pada tahun sebelumnya, beban pokok penjualan emiten ini tercatat sebesar US$ 105,72 juta. Sementara itu, laba bersih PSAB ikut anjlok 97,86% (yoy) dari US$ 15,29 juta di tahun 2018 menjadi US$ 325.937 di tahun 2019. Per akhir 2019, jumlah liabilitas PSAB mencapai US$ 637,38 juta atau meningkat 16,75% (yoy) dibandingkan nilai liabilitas di tahun sebelumnya sebesar US$ 545,91 juta. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/6), pandemi Covid-19 berdampak terhadap pembatasan operasional PSAB dalam kurun waktu 3 bulan. Adanya protokol tambahan yang dilakukan mengikuti protokol penanganan Covid-19 berimbas pada schedule roaster atau shift kerja.
"Perlu ada tambahan tempat atau perantara karantina sebelum masuk ke lokasi pabrik, adanya mess tambahan yang harus disiapkan supaya pekerja tidak ada kontak dengan orang do luar lingkungan pabrik," tulis laporan tersebut. Dari kondisi itu, perkiraan penurunan total pendapatan konsolidasi untuk periode Maret-April 2020 dibandingkan Maret-April 2019 juga kurang dari 25%. Sedangkan dampak terhadap laba bersih konsolidasi untuk periode Maret-April 2020 dibandingkan Maret-April 2019 juga diperkirakan turun kurang dari 25%.
Baca Juga: Kinerja J Resources (PSAB) diproyeksi turun kurang dari 25% akibat pandemi Covid-19 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat