Tertinggal Jauh dari BUMN, Ini Langkah Kemenkop Perbesar Aset Koperasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah mengenjot untuk memperbesar aset koperasi di Indonesia yang saat ini dinilai tertinggal jauh dibandingkan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk itu pemerintah akan mendorong koperasi agar masuk ke sektor industri.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Julianto menyebut total aset koperasi di Indonesia saat ini baru mencapai Rp 281 triliun. 

Menurutnya jumlah itu jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan aset BUMN yang nilainya mencapai Rp 9.000 triliun. 


Baca Juga: Koperasi Digital KODI Berencana Rambah Pasar Asia

"Kami dapat mandat dari Presiden Prabowo untuk memperbesar penguasaan aset ini setidaknya agar tidak jomplang dari Rp 281 triliun menjadi Rp 500 triliun dan bertahap jadi Rp 1.000 triliun," kata Ferry dalam wawancara khusus bersama Kontan.co.id, Kamis (5/12). 

Untuk memperbanyak aset ini, Kemenkop bakal mendorong koperasi agar bisa masuk ke sektor industri. Dengan begitu, koperasi di Indonesia dapat dengan cepat mendapat nilai tambah dari bisnis yang dijalankan. 

Ferry mencontohkan saat ini tengah melakukan pilot project untuk membuat pabrik susu yang dilakukan oleh koperasi peternak sapi perah di Indonesia. 

Hal ini juga menjadi salah satu respons dari peristiwa pembuangan susu di Boyolali karena susu dari peternak tidak bisa di serap oleh Industri Pengelola Susu (IPS). 

Baca Juga: OJK Luncurkan Peta Jalan Industri Penjaminan, Begini Respons Asippindo

"Karena itu kami mendorong keperasi peternak sapi perah gabungan agar punya pabrik jadi industrialisasi susu," jelasnya. 

Ferry mengatakan pihaknya telah menyiapkan skema industrialisasi susu dari koperasi ini salah satunya membangun sendiri pabrik susu, atau melakukan mengambil alih atau akuisisi pabrik susu yang sudah ada. 

Baca Juga: OJK Sebut HUT RI Jadi Momentum Memperkuat Peran Menghadapi Berbagai Tugas Baru

Sementara, untuk skema pembiayaanya akan dibantu oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi.  "Ini pilot projectnya sudah on going," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli