Tertinggi dari seluruh sektor, begini review pertumbuhan infrastruktur



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sejak awal tahun 2019, saham-saham sektor infrastruktur tampak memikat mata lantaran terus menghijau. Asal tahu saja, kenaikan sektor ini menempatkannya menjadi sektor paling tinggi pertumbuhannya dibanding indeks sektoral lainnya.

Berdasarkan data situs Bursa Efek Indonesia, sejak awal tahun 2019 indeks ini berada di level 1.095,207. Namun per Jumat (5/4) lalu, posisi indeks ini sudah berada di level 1.167,979. Itu berarti kenaikan indeks ini mencapai angka 10,11%. Begitu pula dengan indeks konstituen SMInfra18. Indeks yang terdiri dari 18 saham konstituen dari sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiyaan infrastruktur ini bahkan naik hingga 14,61% sejak awal tahun.

Pada Januari 2019 indeks ini menempati level 318,174. Sedangkan pasca perdagangan ditutup pada Jumat (5/4) lalu, kenaikannya sudah mencapai level 349,126.


Berdasarkan pengamatan Kontan pada data RTI, ada beberapa saham yang kenaikannya ditengarai sebagai katalis positif terhadap kenaikan sektor tersebut.

Sebelumnya, sektor infrastruktur sendiri memiliki beberapa sub-sektor seperti energi, konstruksi bukan gedung, telekomunikasi, jalan tol,bandara dan pelabuhan, serta sub-sektor transportasi.

Dari sub-sektor energi, beberapa saham blue chip atau saham dengan kapitalisasi pasar besar seperti PGAS dan POWR menjadi pendorong positif. Sejak awal tahun 2019, kenaikan harga saham PGAS sudah mencapai 7,50%. Sedangkan pergerakan harga POWR mencapai 3,93% sejak awal tahun hingga berita ini dibuat.

Sedangkan dari sub-sektor infrastruktur-non bangunan, TOWR memimpin kenaikan paling tinggi dengan presentase 13,04% sejak awal tahun. Emiten TBIG menyusul di urutan kedua dengan presentase 9,72%.

Lalu dari sub-sektor telekomunikasi, FREN mencatat kenaikan sebesar 223,08%. Angka tersebut menempatkan emiten itu sebagai emiten dengan pertumbuhan paling tinggi dari seluruh sektor infrastruktur lainnya. Kemudian dibelakang FREN menyusul emiten plat merah TLKM dengan kenaikan sebesar 8% sejak awal tahun.

JSMR menjadi satu-satunya emiten yang pergerakkannya menghijau sejak awal tahun dari sub-sektor indeks jalan tol, bandara dan pelabuhan. Sejak Januari, JSMR mencatat angka pertumbuhan sebesar 41,36%. Sub-sektor transportasi sendiri dipimpin oleh ASSA dengan kenaikan hingga 119,78% sejak awal tahun 2019. Lalu berturut-turut disusul oleh GIAA di angka 58,39%, dan BULL di 51,28%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto secara spesifik menyebutkan bahwa kenaikan harga saham-saham sektor infrastruktur berangsur terjadi saat 17 Februari 2019 lalu yakni ketika debat calon presiden kedua digelar.

Asal tahu saja, saat itu salah satu topik debat kedua adalah mengenai pembangunan infrastruktur. William bilang, saat itu calon petahana Joko Widodo banyak membahas mengenai hasil pembangunan infrastruktur. “Disitu beliau memaparkan bahwa bila menjabat kembali maka sektor ini masih mendapat proyek dan peningkatan kinerja untuk 5 tahun ke depan. Seiring dengan itu, pasar menyambut positif dan menjadi katalis di pembukaan bursa keesokan harinya,” kata William ketika dihubungi Kontan, Jumat (7/4) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini