Tertopang data kredit China



JAKARTA. Sebagian besar bursa saham di Asia menguat di awal pekan ini. Ini nampak dari indeks MSCI Asia Pasifik yang menguat 0,7% ke 136,29. Indeks Hang Seng, misalnya, menguat 1,1% ke 22.535,94. Sementara, indeks Nikkei 225 juga naik 0,56% ke 14.393,11, kemarin.

Hans Kwee, Direktur EMCO Asset Management menuturkan, penguatan bursa di Asia tidak terlepas dari data kredit China yang meningkat. Berdasarkan data Bank Rakyat China, penyaluran kredit Negeri Tirai Bambu di Januari lalu mencapai RMB 2,58 triliun atau setara US$ 430 miliar. Ini melebihi median survei Bloomberg atas proyeksi kredit di China RMB 1,9 triliun.

"Ada optimisme investor bahwa China bisa menjaga pertumbuhan," kata Hans, Senin (17/2). Sentimen positif dari China memperkuat optimisme investor yang telah terpupuk sejak pidato pertama Janet Yellen sebagai Ketua The Federal Reserve (The Fed) belum lama ini.


Yellen memang mengungkapkan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) akan terus membaik di tahun ini. Pidato Yellen tersebut sekaligus menjadi sinyal bahwa The Fed akan terus memangkas program stimulus.

Tenaga bursa Asia juga akan bertambah mengingat saat ini merupakan periode emiten merilis laporan keuangan. Ekspektasi investor atas kinerja emiten di Asia terbilang positif.

Ini sudah terbukti dari data laporan keuangan yang dikumpulkan Bloomberg. Sekitar 54% dari 360 perusahaan di Asia yang sudah merilis laporan keuangan mencetak pertumbuhan kinerja di atas ekspektasi.

Karena itu, tren kenaikan masih akan berlangsung. "Pada masa laporan keuangan seperti sekarang, indeks di seluruh bursa Asia biasanya akan naik," terang Hans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana