KONTAN.CO.ID - Tahukah Anda bagaimana binatang yang dikenal sebagai sahabat setia manusia sampai ke Amerika? Dalam sebuah penelitian terbaru, terungkap bagaimana sejarah anjing bisa sampai ke Amerika. Bagi sebagian orang, anjing merupakan hewan peliharaan yang wajib ada di rumah. Selain bisa untuk menjaga keamanan rumah, anjing juga bisa menjadi teman dan sahabat yang baik. Berbicara tentang anjing, binatang peliharaan yang satu ini bisa kita temukan di seluruh belahan dunia. Termasuk di Amerika, benua yang terletak di bagian barat ini juga memiliki cerita sejarah yang menarik terkait anjing.
Sebagaimana kita ketahui, sejak zaman kuno, manusia telah berhasil menjinakkan anjing dan menjalin hubungan yang baik. Tetapi, bagaimana sejarah anjing bisa sampai di Amerika? Dan rute mana yang digunakan anjing untuk memasuki wilayah tersebut? Mengutip dari
NSF.gov, sebuah studi yang didanai oleh
National Science Foundation AS yang dipimpin oleh peneliti di
University at Buffalo memberikan jawaban dari pertanyaaan di atas. Hasil penelitian menujukan bahwa bagian tulang yang ditemukan di wilayah Alaska Tenggara adalah milik seekor anjing yang hidup sekitar 10.150 tahun yang lalu.
Para ilmuwan mengatakan bahwa tulang itu merupakan sepotong tulang bagian paha yang mewakili sisa-sisa anjing domestik tertua yang dikonfirmasi di Amerika. Para peneliti menganalisis genom mitokondria anjing dan menyimpulkan bahwa hewan itu termasuk dalam garis keturunan anjing yang sejarah evolusinya berbeda dari anjing Siberia 16.700 tahun yang lalu. Penemuan ini mendukung teori bahwa manusia dan anjing bermigrasi di sepanjang rute pantai ke Amerika persis ketika gletser menyusut selama zaman es terakhir. Penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam
Proceedings of the Royal Society B. Charlotte Lindqvist yang menjadi penulis senior dalam
study tersebut merupakan ilmuwan dari
University at Buffallo dan
University of South Dakota. Dari penemuan tersebut juga menambah pengetahuan yang berkembang tentang migrasi anjing ke Amerika. Tim dari Lindqvist tidak berangkat untuk mempelajari anjing. Namun, para ilmuwan menemukan tulang bagian paha saat mengurutkan DNA dari koleksi ratusan tulang yang digali bertahun-tahun sebelumnya di Alaska Tenggara. Bagian tulan tersebut awalnya diperkirakan berasal dari beruang yang berukuran kecil. Tetapi ketika DNA dipelajari, tim tersebut menyadari bahwa itu berasal dari seekor anjing, kata Lindsqvist. Michal Kowalewski selaku direktur program di Divisi Ilmu Bumi NSF menambahkan, "Studi ini membuka jendel abaru yang menarik ke dalam sejarah awal anjing peliharaan".
"Dengan mengintegrasikan analisis DNA purba, penanggalan radiokarbon, proksi isotop stabil dan metode analisis yang canggih, para peneliti tidak akan memperoleh bagaimana sejarah binatang yang menjadi sahabat terbaik manusia ini". Tambahnya. Menarik bukan? Sejarah anjing di Amerika ternyata berawal dari sebuah potongan tulang yang awalnya dianggap milik beruang yang berukuran kecil. Ternyata setelah diulik kembali dengan mempelajari DNA-nya, tulang tersebut ternyata berasal dari anjing domestik yang dikonfirmasi tertua di Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News