TANGERANG. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) melaporkan bahwa puluhan buruh disiksa dan dipaksa kerja dengan akomodasi minim di di sebuah pabrik kuali. Pabrik itu terletak di Kampung Bayur Opak, Cadas, Tigaraksa, Tangerang. Kepala Divisi Advokasi dan HAM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriyani menceritakan kisah tragis para buruh kuali itu melalui akun twitternya @yatiandriyani.Menurut Yati, ada dua korban mengadu ke Kontras. Mereka mengaku diperlakukan tak manusiawi. Mereka harus bekerja berat, dipukul, disiram timah panas, disundut rokok, bahkan disekap dan tak boleh bersosialisasi dengan dunia luar."Temuan Kontras, kondisi tempat kerja paksa kumuh, tertutup, panas, di dalamnya terdapat tempat mengolah timah untuk kuali," katanya.Sekitar 40 buruh tidur di ruangan tertutup dan pengap karena tanpa jendela atau ventilasi. Hanya tersedia satu WC untuk mereka gunakan beramai-ramai.Selain itu, Kontras mengatakan bahwa para buruh terbiasa mandi dengan mengunakan sabun colek di WC tanpa bak mandi yang menyatu dengan ruang penyekapan."Makanan yang diberikan ke korban hanya berlauk sambel dan tempe, dengan menu yang sama hampir setiap harinya," kata Yati di akun Twitternya, Sabtu (4/5) dini hari.Hingga Sabtu dini hari, Polda, Polresta Tigaraksa sudah mendatangi lokasi dan menemukan 28 korban yang masih remaja, berasal dari Lampung, Cianjur, dan Bandung.Adapun pelaku dan centeng yang menjadi petugas keamanan sedang dimintai keterangan di Polres Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.Kondisi semua korban yang sebagian besar adalah pekerja sangat memprihatinkan. Seluruh badan seperti terbakar legam karena efek mengolah limbah timah.Badan mereka kurus dengan luka pukulan, luka air timah. Rata-rata menderita asma, batuk, gatal-gatal, kadas, dan kutu air.Kasus ini pertama kali terungkap ketika seorang buruh yang berasal dari Lampung Utara yang didampingi kepala desa melapor ke Polda Metro Jaya, Jumat kemarin. Polda Metro Jaya kemudian menindaklanjuti dengan melakukan penggerebekan ke lokasi pabrik kuali itu.Sebanyak empat orang dari korban tercatat berusia di bawah umur. Ada juga lima orang yang khusus disekap dalam ruangan yang disengaja dikunci dari luar, dengan kondisi memprihatinkan.Sepanjang proses penyekapan, para korban telah diasingkan dari kehidupan di sekitarnya. Pelaku menyita semua barang-barang milik korban, mulai dari handphone, uang, bahkan baju.Mereka pun dipaksa bekerja hingga 16 jam per hari, mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Terungkap, kisah tragis puluhan buruh pabrik kuali
TANGERANG. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) melaporkan bahwa puluhan buruh disiksa dan dipaksa kerja dengan akomodasi minim di di sebuah pabrik kuali. Pabrik itu terletak di Kampung Bayur Opak, Cadas, Tigaraksa, Tangerang. Kepala Divisi Advokasi dan HAM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriyani menceritakan kisah tragis para buruh kuali itu melalui akun twitternya @yatiandriyani.Menurut Yati, ada dua korban mengadu ke Kontras. Mereka mengaku diperlakukan tak manusiawi. Mereka harus bekerja berat, dipukul, disiram timah panas, disundut rokok, bahkan disekap dan tak boleh bersosialisasi dengan dunia luar."Temuan Kontras, kondisi tempat kerja paksa kumuh, tertutup, panas, di dalamnya terdapat tempat mengolah timah untuk kuali," katanya.Sekitar 40 buruh tidur di ruangan tertutup dan pengap karena tanpa jendela atau ventilasi. Hanya tersedia satu WC untuk mereka gunakan beramai-ramai.Selain itu, Kontras mengatakan bahwa para buruh terbiasa mandi dengan mengunakan sabun colek di WC tanpa bak mandi yang menyatu dengan ruang penyekapan."Makanan yang diberikan ke korban hanya berlauk sambel dan tempe, dengan menu yang sama hampir setiap harinya," kata Yati di akun Twitternya, Sabtu (4/5) dini hari.Hingga Sabtu dini hari, Polda, Polresta Tigaraksa sudah mendatangi lokasi dan menemukan 28 korban yang masih remaja, berasal dari Lampung, Cianjur, dan Bandung.Adapun pelaku dan centeng yang menjadi petugas keamanan sedang dimintai keterangan di Polres Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.Kondisi semua korban yang sebagian besar adalah pekerja sangat memprihatinkan. Seluruh badan seperti terbakar legam karena efek mengolah limbah timah.Badan mereka kurus dengan luka pukulan, luka air timah. Rata-rata menderita asma, batuk, gatal-gatal, kadas, dan kutu air.Kasus ini pertama kali terungkap ketika seorang buruh yang berasal dari Lampung Utara yang didampingi kepala desa melapor ke Polda Metro Jaya, Jumat kemarin. Polda Metro Jaya kemudian menindaklanjuti dengan melakukan penggerebekan ke lokasi pabrik kuali itu.Sebanyak empat orang dari korban tercatat berusia di bawah umur. Ada juga lima orang yang khusus disekap dalam ruangan yang disengaja dikunci dari luar, dengan kondisi memprihatinkan.Sepanjang proses penyekapan, para korban telah diasingkan dari kehidupan di sekitarnya. Pelaku menyita semua barang-barang milik korban, mulai dari handphone, uang, bahkan baju.Mereka pun dipaksa bekerja hingga 16 jam per hari, mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 22.00 WIB. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News