Terus Berinovasi, Paper.id Luncurkan Kartu Kredit Korporat Virtual



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform invoicing dan pembayaran digital, Paper.id, terus melakukan inovasi dengan meluncurkan kartu kredit korporat virtual, Horizon Card.

CEO Paper.id Yosia Sugialam menerangkan kartu itu didesain untuk memudahkan proses pengadaan barang dan jasa di perusahaan dengan fokus utama pada efisiensi operasional. 

Yosua menambahkan kartu virtual itu juga terhubung dengan platform Paper.id. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan pembayaran kepada supplier dengan kartu kredit dan mendapatkan tempo sampai dengan 60 hari. 


"Paper.id juga menawarkan fleksibilitas dalam mengatur tanggal cetak tagihan untuk memaksimalkan tempo pembayaran," ucapnya dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (31/10).

Baca Juga: 97 Pinjol Berizin OJK Per November 2024 Pasca Izin Usaha Investree Dicabut

Selain mendukung aktivitas pengadaan, Yosia menyampaikan Horizon Card juga memberikan manfaat sekunder dalam pengelolaan pengeluaran. Dia menyebut terdapat fitur-fitur yang mencakup pembuatan kartu secara digital dengan jumlah tanpa batas, sehingga dapat langsung diberikan kepada berbagai divisi dengan alokasi limit sesuai kebutuhan. 

"Hal itu memungkinkan perusahaan mengelola anggaran secara lebih efektif dan memudahkan pemantauan pengeluaran yang terpusat melalui satu dashboard," tuturnya.

Lebih lanjut, Yosia bilang kartu kredit digital itu diluncurkan untuk memaksimalkan potensi transaksi kartu kredit korporat yang dinilai masih besar. 

Berdasarkan data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), total outstanding kartu kredit pada akhir bulan Maret 2024 mencapai Rp 97,7 triliun, dengan porsi perusahaan baru mencapai sekitar 25%. 

"Hal itu menandakan adanya peluang besar yang belum tergarap oleh berbagai sektor perusahaan di Indonesia," tuturnya. 

Selain itu, data menunjukkan, nilai transaksi kartu virtual di pasar global telah mencapai US$ 411 miliar pada 2022 dan diproyeksi terus meningkat hingga mencapai US$ 1,3 triliun pada 2032. 

"Potensi growth-nya luar biasa besar," kata Yosia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari