Terus bertambah, korban tewas akibat ledakan bom Sri Lanka menembus 200 orang



KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Jumlah korban tewas akibat ledakan yang terjadi di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka pada Minggu (21/4) telah meningkat menjadi 207 orang. Selain itu, polisi juga melaporkan bahwa 450 orang terluka dalam kejadian tersebut.

Dilansir dari CNN, total ada delapan ledakan yang terjadi di sejumlah lokasi di Sri Lanka. Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan untuk menghentikan aktivitas semua kelompok ekstremis di negara tersebut.

Berdasarkan laporan wartawan di lapangan, akibat ledakan bom tersebut atap sejumlah gereja hancur dan darah menggenang di lantai. Di Gereja St. Anthony di Kolombo, seorang fotografer AFP melihat mayat-mayat tergeletak di lantai. 


Pihak Kepolisian Sri Lanka sendiri memberlakukan jam malam di seluruh negara tersebut mulai hari Minggu (21/4) ini pukul 6 sore waktu setempat hingga jam 6 pagi. Keputusan ini menyusul aksi bom yang terjadi tepat pada perayaan misa Paskah di negara tersebut.

Sebagian besar ledakan bom terjadi di ibukota Sri Lanka, Kolombo. Meski begitu, sejumlah bom juga meledak di beberapa gereja dan hotel di kota-kota lain di Sri Lanka.

Tiga gereja yang diserang adalah St Anthony's Shrine di Kochchikade, gereja St Sebastian di kota Negombo dan Gereja Zion di kota Batticaloa.

Di sisi lain, ada tiga hotel yang jadi sasaran peledakan. Yakni hotel Shangri-La, Cinnamon Grand dan Kingsbury, yang ketiganya terletak di Kolombo. 

Sementara bom keempat menyusul di depan Kebun Binatang Dehiwala di Dehiwala-Gunung Lavinia, sekitar 20 menit perjalanan dari ibukota.

Editor: Tendi Mahadi