Terus diserang Amerika Serikat, pendiri Huawei: Mereka tak bisa menghancurkan kami



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Setelah berkali-kali diserang oleh pemerintah Amerika Serikat, pendiri Huawei Ren Zhengfei akhirnya angkat bicara. Ia mengklaim berbagai jurus yang dilakukan pemerintahan Donald Trump tidak akan bisa menghancurkan perusahaan yang ia dirikan.

Dalam beberapa waktu ke belakang, Huawei memang terus menjadi sasaran Amerika Serikat. Di antaranya dengan menyebut perangkat yang buatan perusahaan tersebut bisa digunakan pemerintah China sebagai alat mata-mata.

Putri Ren, Meng Wanzhou juga ditangkap di Kanada atas permintaan Amerika Serikat. Sementara yang terbaru, Amerika Serikat memperingatkan pada sekutunya untuk tak memakai perangkat buatan Huawei.


Namun dalam wawancaranya dengan BBC, Ren yakin perusahaannya akan tetap bisa bertahan. "Tidak mungkin Amerika Serikat bisa menghancurkan kami," katanya. 

"Dunia tidak bisa meninggalkan Huawei karena kami lebih maju dibanding yang lain. Bahkan jika mereka membujuk lebih banyak negara untuk tidak menggunakan perangkat kami, kami selalu bisa menemukan solusinya," tanbah Ren.

Meski begitu, ia mengakui potensi hilangnya bisnis bisa terasa cukup signifikan bagi Huawei.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memperingatkan sekutu negaranya agar tidak menggunakan teknologi buatan Huawei. Australia, Selandia Baru, dan AS telah melarang atau memblokir Huawei sebagai pemasok peralatan untuk jaringan broadband seluler 5G mereka di masa depan.

Sementara Kanada sedang meninjau potensi ancaman keamanan yang serius dari produk-produk Huawei.

Lalu apa tanggapan Ren soal langkah agresif Amerika Serikat? 

"Jika lampu padam di Barat, Timur akan tetap bersinar. Dan jika Utara menjadi gelap, masih ada Selatan. Amerika tidak mewakili dunia. Amerika hanya mewakili sebagian dari dunia," jawabnya.

Editor: Tendi Mahadi