KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tetap optimistis kinerja keuangan tahun ini akan membaik pada semester II-2020. Optimisme ini muncul seiring dengan dimulainya fase
new normal. Untuk mempertahankan kinerjanya, SMBR melakukan efisiensi dan optimalisasi pasar. SMBR akan ekspansi ke pasar luar negeri sebagai optimalisasi pasar di semester II-2020. SMBR juga akan fokus di pasar luar negeri dengan target Australia dan Filipina yang dinilai memiliki potensi cerah. Selain itu, di dalam negeri, SMBR akan fokus melebarkan pasar ke Kalimantan.
Selain ekspansi, SMBR juga melakukan efisiensi biaya. SMBR hanya akan mengoperasikan satu pabrik yang terintegrasi dan juga melakukan biaya tetap hingga 40% untuk menekan
cost yang dikeluarkan. SMBR juga menunda melaksanakan belanja modal hingga 43%. Salah satunya menunda pembangunan pabrik semen Baturaja III di Jambi. Kinerja keuangan SMBR mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2020, sebesar Rp 64,6 miliar. Sementara pendapatan emiten ini mencapai Rp 335,7 miliar, turun 20,6% YoY. Margin laba kotor SMBR 36,4%, turun dibanding periode lalu sebesar 39,7%. Tetekannya penjualan akibat pandemi menjadi faktor utama yang membuat SMBR merugi. Utang SMBR sebesar Rp 2,2 triliun dengan DAR 0,26 kali. Utang jangka pendek Rp 954 miliar dan utang jangka panjang Rp 1,2 triliun. Referensi SMBR Kami mereferensikan pembelian SMBR untuk
swing trading dengan pembelian maksimal di 390 sebanyak maksimal 5% dari modal
swing trading.
Jual jika harga turun dari 368 untuk pembatasan risiko dengan perkiraan
profit taking di kisaran 406. Strategi yang kami terapkan adalah
buy on breakout. Keputusan kami mereferensikan SMBR setelah melihat harga SMBR
breakout dari MA 200 diikuti dengan volume yang besar. Tetap mengatur
money management dan menjaga risiko
trading.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News