Terus lanjutkan investasi di Rokan, Chevron fokus optimalkan produksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan PT Chevron Pacific Indonesia bakal terus melanjutkan investasi pada Blok Rokan hingga 2021 mendatang atau saat alih kelola.

Pihak Chevron dikonfirmasi mengenai hal ini mengungkapkan proses investasi akan dilakukan demi menjamin masa transisi.

"Kami berterima kasih atas arahan dan inisiatif pemerintah Indonesia yang memberikan solusi untuk berinvestasi guna memaksimalkan produksi minyak nasional," ujar Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia (CPI) Sonitha Poernomo kepada Kontan.co.id, Senin (20/4).


Baca Juga: Dampak corona, dua proyek strategis nasional sektor migas terjadi pergeseran jadwal

Soenitha melanjutkan, proses diskusi seputar transisi masih terus dilakukan oleh Chevron dengan pemerintah. Untuk itu saat ini SKK Migas bersama Chevron tengah menyusun kerangka teknis pelaksanaan selama masa transisi hingga alih kelola pada Agustus 2021 mendatang.

Dihubungi terpisah, SKK Migas mengungkapkan Chevron bakal mengebor sebanyak 104 sumur hingga 2021 mendatang.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman bilang, pengeboran direncanakan akan dimulai bertahap pada November tahun ini.

"Kami mengambil opsi business to government antara Chevron dengan SKK Migas. Opsinya Chevron tetap melakukan investasi pada 2020-2021. Disamping investasi untuk work over, ditambah pula dengan pengeboran sumur baru pada 2020 sebanyak 11 sumur dengan investasi US$ 11 juta," ujar Fatar ketika dkonfirmasi Kontan.co.id, Senin (20/4).

Pengeboran oleh Chevron ditahun ini bakal menggunakan dua rig. Untuk itu, kedua belah pihak kini tengah menuntaskan urusan administrasi demi memuluskan rencana pengeboran.

Adapun, SKK Migas memastikan investasi yang digelontorkan oleh Chevron akan dikembalikan sepenuhnya oleh pemerintah sebelum alih kelola terjadi.

Adapun, pengeboran pada 2021 mendatang akan dilakukan sebanyak 93 sumur dengan lima rig serta nilai investasi mencapai US$ 152 juta.

"Investasinya ini dihitung saat harga minyak tinggi. Mudah-mudahan biaya dengan harga minyak sekarang bisa berkurang," ungkap Fatar.

Fatar melanjutkan, leeat sejumlah upaya pengeboran tersebut, pihaknya berharap angka produksi dapat tetap terjaga.

Adapun, estimasi penambahan produksi ditahun 2020 mencapai 3.000 barel per hari (bph) dan ditahun depan bertambah menjadi 9.000 bph. Total tambahan profuksi harian dari estimasi tersebut dapat berkontribusi sekitar 5.000 bph.

"(Jumlah itu) sudah cukup membantu penurunan produksi di Rokan. Harapannya saat alih kelola nanti Agustus 2021 kita bekerja transisi dari sekarang sehingga Pertamina meningkatkan rig minimal 13 rig di Agustus sehingga ada tambahan 100 sumur hingga 2021," terang Fatar.

Baca Juga: SKK Migas proyeksikan penurunan produksi migas, berikut hitungannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat