Kendati sentra produksi tahu dan tempe di Mampang Prapatan XIII berada di wilayah perkotaan, namun para perajin di sentra ini menghadapi kendala untuk memperluas pangsa pasar. Itu sebabnya, mereka sulit untuk menambah jumlah produksi, lantaran khawatir tidak semua produk yang mereka hasilkan akan terserap pasar. Masmono, salah satu perajin tempe di sentra ini, mengatakan, hingga kini belum pernah mencoba meminta pinjaman perbankan untuk menambah permodalan. Menurutnya, bila pun ada perusahaan yang ingin memberikan bantuan modal, para perajin tidak berani menerima. "Kalau ingin meningkatkan jumlah produksi, kami mau jual ke mana?" keluh Masmono. Sementara untuk menambah nilai produk dengan mengolah tempe menjadi makanan lain, ia dan sejumlah perajin tempe di rumahnya tidak memiliki keahlian untuk melakukan inovasi dan pemasaran.
Terus membuat tempe meski banyak kendala
Kendati sentra produksi tahu dan tempe di Mampang Prapatan XIII berada di wilayah perkotaan, namun para perajin di sentra ini menghadapi kendala untuk memperluas pangsa pasar. Itu sebabnya, mereka sulit untuk menambah jumlah produksi, lantaran khawatir tidak semua produk yang mereka hasilkan akan terserap pasar. Masmono, salah satu perajin tempe di sentra ini, mengatakan, hingga kini belum pernah mencoba meminta pinjaman perbankan untuk menambah permodalan. Menurutnya, bila pun ada perusahaan yang ingin memberikan bantuan modal, para perajin tidak berani menerima. "Kalau ingin meningkatkan jumlah produksi, kami mau jual ke mana?" keluh Masmono. Sementara untuk menambah nilai produk dengan mengolah tempe menjadi makanan lain, ia dan sejumlah perajin tempe di rumahnya tidak memiliki keahlian untuk melakukan inovasi dan pemasaran.