MINAHASA TENGGARA. Walau sudah meletus sebanyak lima kali sejak 6 Januari hingga 2 Februari 2015, Gunung Soputan di Minahasa Tenggara masih berpotensi meletus kembali. Hal itu terlihat dari catatan rekaman data peralatan yang ada di Pos Pemantau Gunung Api Soputan di Kecamatan Silian, Minahasa Tenggara. Kepala Pos Pemantau Sandy Monengkey mengatakan, jika dilihat dari tingginya tremor dan aktivitas gempa vulkanis serta gempa hembusan, potensi letusan masih ada. "Hingga saat ini gempa tremor, guguran dan hembusan masih terus terekam. Sementara pengamatan visual terhalang kabut," kata Sandy, Rabu (4/2). Gunung Api Soputan terakhir kali meletus pada 2 Februari 2015 sekitar pukul 01.22 WITA dengan tinggi kolom letusan sekitar 3500 meter ke arah Barat Daya. Pasca letusan itu, guguran lava pijar terus keluar dari kawah dan meluncur 500 hingga 1000 meter ke lereng gunung.
Terus menggeliat aktivitas Gunung Soputan
MINAHASA TENGGARA. Walau sudah meletus sebanyak lima kali sejak 6 Januari hingga 2 Februari 2015, Gunung Soputan di Minahasa Tenggara masih berpotensi meletus kembali. Hal itu terlihat dari catatan rekaman data peralatan yang ada di Pos Pemantau Gunung Api Soputan di Kecamatan Silian, Minahasa Tenggara. Kepala Pos Pemantau Sandy Monengkey mengatakan, jika dilihat dari tingginya tremor dan aktivitas gempa vulkanis serta gempa hembusan, potensi letusan masih ada. "Hingga saat ini gempa tremor, guguran dan hembusan masih terus terekam. Sementara pengamatan visual terhalang kabut," kata Sandy, Rabu (4/2). Gunung Api Soputan terakhir kali meletus pada 2 Februari 2015 sekitar pukul 01.22 WITA dengan tinggi kolom letusan sekitar 3500 meter ke arah Barat Daya. Pasca letusan itu, guguran lava pijar terus keluar dari kawah dan meluncur 500 hingga 1000 meter ke lereng gunung.