KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penyaluran kredit Himbara yang diarahkan pada perusahaan BUMN tetap mengalir deras. Meskipun, kualitas dari portofolio kredit tersebut terus dijaga. Mengacu pada laporan keuangan dari bank himbara sepanjang 2023, PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat pertumbuhan paling tinggi untuk penyaluran kredit ke sektor BUMN. BNI menyalurkan kredit ke perusahaan BUMN mencapai Rp 114,39 triliun atau naik 20,39%. Bank tersebut pun mengungkapkan bahwa perusahaan BUMN yang mendapatkan kredit dari BNI merupakan perusahaan-perusahaan yang tergolong blue chip. Jika dirinci, Perum Bulog dan PT Jasa Marga Tbk menjadi yang masing-masing Rp 15,68 triliun dan Rp 13,97 triliun.
Baca Juga: NIM Bank Masih Tinggi, Kendati Mulai Melandai Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir mengungkapkan bahwa penyaluran kredit ke sektor BUMN menjadi salah satu pendongkrak kredit yang disalurkan bank berlogo 46 itu sepanjang 2023. Silvano menyebut pihaknya selalu fokus untuk menggandeng debitur dengan kualitas dan performa kinerja terbaik agar mampu menjaga pertumbuhan fungsi intermediasi berkualitas jangka panjang. Oleh karenanya, ia menilai kualitas kredit masih berada pada level yang baik. “Rasio
Non Performing Loan (NPL) dan rasio
Loan at Risk (LaR) tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.,” ujar Silvano. Sayangnya, Silvano tak mengungkapkan secara detail berapa kondisi NPL dan LaR kredit BUMN milik sepanjang 2023. Berdasarkan catatan KONTAN, posisi NPL BUMN mencapai 0,3% dari total pinjaman BUMN dan LaR BUMN menurun dari 26,6% pada akhir tahun 2022 menjadi 21,1% per September 2023.
Baca Juga: Tiga Bank BUMN dan Lima BPD Tabrak Aturan KUR “Kami yakin momentum perbaikan ini akan terus berlanjut seiring upaya penanganan debitur watchlist dan LaR, serta ekspansi yang berkualitas pada debitur unggulan,” tandasnya. Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit yang disalurkan ke pihak berelasi, salah satunya sektor BUMN, mencapai 19,46% secara tahunan. Di mana, total kredit untuk pihak berelasi tersebut sebesar Rp 238,19 triliun. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris mengungkapkan bahwa saat ini paling banyak memberikan kredit ke BUMN yang bergerak di sektor infrastruktur seperti jalan, konstruksi, transportasi laut dan ketenagalistrikan dengan portfolio mencapai 40% dari total kredit ke BUMN.
Baca Juga: Menakar Efek Restrukturisasi Utang Wijaya Karya Rp 20,58 Triliun kepada Bank Kreditur Editor: Noverius Laoli