KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga paladium diramalkan masih akan terjadi di tahun depan, bahkan berpeluang menuju level US$ 3.000 per ons troi. Selasa (17/12) pukul 7.11 WIB, harga paladium spot berada di US$ 1.983,67 per ons troi yang merupakan harga tertinggi sepanjang masa. Harga paladium terus bergerak di atas US$ 1.900 sejak Rabu pekan lalu. Harga logam mulia sekaligus logam industri ini sudah naik 57,21% sejak awal tahun. Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengungkapkan bahwa pergerakan harga paladium masih mengacu pada faktor fundamental, yakni ancaman
supply dan juga terkait permintaan. Kali ini, harga paladium sukses menguat terdorong isu defisit produksi akibat produksi di Afrika Selatan.
Baca Juga: Krisis listrik Afrika Selatan sudah sembilan hari, ini rencana Eskom Harga paladium melewati rekor harga emas karena dampak dari krisis Afrika Selatan yang merupakan salah satu produsen paladium dan platinum terbesar di dunia. Adapun kontribusi produksi paladium Afrika Selatan saat ini mencapai 40% dari total produksi di dunia. Selain Afrika Selatan, produsen besar paladium lainnya adalah Rusia. Sebagaimana diketahui, Afrika Selatan mengalami krisis listrik yang membuat produksi pertambangan di negara tersebut terhenti. Kondisi tersebut tentunya semakin memperburuk pasar dengan kekhawatiran bahwa pasokan berkurang dan memperpanjang momentum rekor harga komoditas logam tersebut. "Saat ini bukan lagi isu kelebihan permintaan dan kekurangan
supply. malah ancaman kelangkaan," jelas Wahyu kepada Kontan.co.id, Senin (16/12). Dengan begitu, Wahyu optimistis harga paladium akan mudah melenggang ke level US$ 2.000 per ons troi. Kekhawatiran kelangkaan paladium turut mengangkat harga logam tersebut tumbuh 50% sepanjang 2019, khususnya karena tingginya permintaan dari sektor otomotif.
Baca Juga: Sore ini, harga emas turun 0,12% di level US$ 1,473,12 per ons troi Prediksinya, pasokan paladium masih akan defisit. Investor dianjurkan untuk membeli saat harga menyentuh level terendah atau
buy on weakness. Bahkan menurut Wahyu, setiap koreksi harga paladium saat ini menjadi peluang bagi investor untuk masuk, mengingat prospek jangka panjang pasokan komoditas ini masih akan kuat. Tren pelemahan produksi otomotif khususnya mobil global yang mencapai 7,5% tidak mengurangi daya tarik paladium sedikitpun. "Intinya, semakin pasokan terancam maka akan lebih banyak permintaan yang masuk," tegas Wahyu.
Baca Juga: Industri Otomotif mengerek harga paladium Untuk 2020, Wahyu menilai tidak ada perubahan tren signifikan pada sentimen penggerak harga paladium. Dia memperkirakan, harga akan berada pada rentang US$ 1.500 per ons troi hingga US$ 2.800 per ons troi. Pasokan paladium diyakini masih akan tertekan di tahun depan, sehingga membuat harga ke depan bisa terus menanjak dan memiliki tren
bullish yang sangat kuat. "Tahun depan US$ 2.500 per ons troi bakal jadi target yang paling mungkin dicapai, dan bukan tidak mungkin level US$ 3.000 per ons troi di sentuh pada jangka panjang," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati