Tesla ajukan izin sensor pendeteksi anak tertinggal di mobil



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tesla Inc. meminta persetujuan Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk memasarkan perangkat penginderaan gerak interaktif (sensor) jarak pendek yang dapat membantu mencegah anak-anak tertinggal dalam mobil dan meningkatkan sistem pencegahan pencurian.

Dilansir Reuters, Jumat (21/8), produsen mobil California ini menginginkan izin untuk menggunakan sensor gelombang milimeter yang akan beroperasi pada tingkat daya yang lebih tinggi daripada yang diizinkan berdasarkan aturan yang ada.

Perangkat Tesla akan menggunakan empat antena pengirim dan tiga penerima yang digerakkan oleh unit ujung depan radar. Tesla mengatakan teknologi radar gelombang milimeter memiliki keunggulan dibandingkan sistem sensor lain seperti sistem deteksi penumpang berbasis kamera atau di kursi.


Baca Juga: Elon Musk kini jadi orang terkaya keempat dunia, ini nilai kekayaannya

Sistem berbasis radar memberikan persepsi kedalaman dan dapat melihat melalui bahan lembut, seperti selimut yang menutupi anak dalam penahan anak.

Manajemen Tesla mengatakan, hal itu dapat membedakan antara anak dan objek yang tertinggal di kursi mengurangi kemungkinan alarm palsu di mobil. Selanjutnya, dapat mendeteksi gerakan mikro seperti pola pernapasan dan detak jantung, yang tidak dapat ditangkap oleh kamera atau sensor di kursi saja.

Pencitraan radar dapat menilai ukuran tubuh untuk mengoptimalkan penyebaran kantong udara dalam kecelakaan tergantung pada apakah orang dewasa atau anak-anak duduk, yang dikatakan akan lebih efektif daripada sistem sensor di kursi berbasis berat yang ada.

Ini juga akan lebih akurat menentukan kapan harus mengaktifkan pengingat sabuk pengaman.

FCC sedang meminta komentar publik atas permintaan Tesla hingga 21 September 2020. Tesla mencatat bahwa FCC pada 2018 mengabulkan permintaan serupa untuk perangkat Google Alphabet Inc yang bekerja di bawah parameter operasi yang identik.

Baca Juga: Mobil listrik asal China HiPhi X miliki kemiripan dengan Tesla Model X

Sebelumnya, Valeo mengajukan permintaan pada bulan Maret ke FCC untuk perangkat pemantauan terkait keselamatan dalam kendaraan yang juga akan mendeteksi anak-anak di dalam mobil. Permintaan tersebut menunggu keputusan.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan lebih dari 50 anak meninggal ketika ditinggalkan dalam mobil pada tahun 2019 dan 2018. Dari insiden tersebut, 54% terjadi karena seseorang melupakan keberadaan anaknya di dalam mobil. 

Editor: Anna Suci Perwitasari