Tesla merugi US$ 675,4 juta karena produksi macet



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Produsen mobil listrik Tesla mencatat kerugian kuartalan terbesar. Tesla yang saat ini bergantung pada produksi sedan model anyar mengaku tengah belajar mengatasi kemacetan produksi. 

Seperti dikutip BBC, Tesla melaporkan nilai kerugian US$ 675,4 juta di kuartal  akhir 2017. Kerugian itu lebih besar dari periode sama 2016 yakni US$ 121,3 juta.  Namun pendapatan Tesla masih naik menjadi US$ 3,29 miliar dari sebelumnya US$ 2,28 miliar. "Kami berharap dapat menghasilkan pendapatan operasional kuartalan positif," tulis Tesla. 

Meski terjadi kemacetan produksi, produsen mobil listrik ini menargetkan produksi Model 3 mencapai 2.500 unit pada akhir kuartal I-2018. Akhir kuartal II-2018 produksi naik menjadi 5.000 unit. 


Model 3 mulai dijual tahun lalu seharga US$ 35.000. Mobil ini dianggap paling terjangkau dengan harapan bisa menarik lebih banyak pembeli. Model sebelumnya yakni SUV Model X dan sedan sporty Model S dijual seharga US$ 70.000.    

Editor: Avanty Nurdiana