KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun pandemi corona (Covid-19), PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) tetap ekspansif. Emiten ritel Grup Lippo ini memutuskan tetap meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerai yang sebelumnya tertunda, serta membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi.
Baca Juga: Pabrik Sari Roti di Banjarmasin dan Pekanbaru siap beroperasi akhir tahun ini Satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal kedua. Adapun dua gerai lainnya dibuka di wilayah Depok dan Tangerang pada Juli. Alhasil, total gerai LPPF kini menjadi 154 gerai yang beroperasi di 76 kota di Indonesia. Terry O'Connor, CEO dan Wakil Presiden Direktur PT Matahari Department Store Tbk mengatakan, pada masa lalu mereka telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik. Namun, mengingat adanya pandemi Covid-19 serta upaya LPPF untuk merestrukturisasi bisnis, manajemen memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik.
Baca Juga: Dipimpin WSKT, kejatuhan harga saham emiten konstruksi BUMN berlanjut "Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020. Di saat yang sama, kami membuka satu gerai baru di Palembang pada Mei 2020, dan dua gerai baru di Depok dan Tangerang pada Juli 2020," kata Terry, dalam pernyataan resminya, Kamis (30/7). Ekspansi tersebut menjadikan jumlah gerai format besar LPPF menjadi 154 gerai. Terry menambahkan, selama penutupan sementara yang disebabkan oleh pandemi corona, saluran penjualan daring
(online channels) Matahari Department Store menjadi fokus operasional mereka.
Bulan ini, kantor pusat LPPF kembali beroperasi. Sebelum kembali bekerja, karyawan diminta melakukan penilaian mandiri (self-assessment) dan uji cepat (rapid test). Untuk membatasi interaksi fisik, pengaturan pembagian kerja telah diberlakukan, pergerakan antar-lantai dilarang dan penerimaan tamu di kantor pusat sangat dibatasi. "Kampanye protokol kesehatan juga mudah terlihat di area kantor kami,” pungkas Terry. LPPF rugi Rp 358 miliar di semester I 2020, simak di halaman berikutnya >>
Editor: Sandy Baskoro