Belakangan, kawat gigi tak hanya berfungsi untuk merapikan gigi semata, tapi juga menjadi tren fesyen terutama di kalangan anak muda, seperti pelajar dan mahasiswa. Pasar baru ini membuat para pelaku usaha behel mulai unjuk gigi. Meski bukan dokter gigi, omzet mereka bisa Rp 17 juta per bulan.Behel, saat ini, menjadi bagian dari fesyen. Banyak orang yang menggunakan kawat gigi dengan model warna-warni, sekadar mengikuti tren. Para pelaku bisnis menangkap peluang ini dengan menyediakan produk sekaligus jasa pemasangan behel berkualitas dengan harga terjangkau.Apalagi, tren behel fesyen tak hanya menyegat kalangan atas saja. Tren ini juga menyetrum kelas menengah, terutama pelajar dan mahasiswa pengguna behel, semata sebagai penunjang penampilan mereka. Rezi Batarani menangkap tren ini dengan menawarkan jasa pemasangan behel lengkap dengan perawatannya. "Kebetulan, saya juga memakai behel dan ketika memasangnya sekitar dua tahun lalu biayanya mahal, belum lagi biaya perawatannya yang harus dua kali seminggu," katanya.Padahal, Rezi melihat banyak orang yang ingin memasang behel. Itu sebabnya, ia dan tiga temannya membuka Behel Outlet sejak setahun terakhir.Tak hanya menerima jasa pemasangan, Behel Outlet juga menjual aksesori behel dengan harga murah. Soal kualitas, tak kalah dari behel resep dokter gigi.Rezi mematok harga mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 2,7 juta per model dan konsultasi perawatan sebesar Rp 100.000. Behel Outlet yang lokasi kliniknya persis di samping Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, ini mampu meraup omzet hingga Rp 15 juta per bulan, dari melayani hingga tujuh pasien.Nidia Trianti pun ikut-ikutan terjun ke bisnis jasa pemasangan behel dengan menyulap rumahnya di daerah Pasteur, Bandung menjadi klinik. Dalam sebulan pasien yang datang bisa mencapai 15 orang. Dengan mematok harga behel mulai dari Rp 800.000 hingga Rp 2,7 juta, ia mampu mereguk pendapatan sampai Rp 17 juta tiap bulan.Meski tidak mengantongi lisensi dari ikatan dokter gigi, baik Rezi maupun Nidia menegaskan, kualitas serta kesehatan behelnya terjamin. Rezi mengungkapkan, kualitas behelnya tidak kalah dengan dokter gigi. Sebab, ia selalu memakai jenis behel buatan impor dari China atau Amerika Serikat.Bentuk dan warna karet juga sesuai dengan standar kesehatan dokter gigi kedua negara tersebut. "Behel Outlet memang tidak menggunakan jasa dokter untuk memasang atau perawatan behel. Tapi, kami selalu berkonsultasi dan bekerja sama dengan dokter gigi," ujar Rezi.Dibantu tiga pekerja yang memiliki pengetahuan tentang gigi, Rezi yang masih berstatus mahasiswa ini menjamin, usaha jasa memasang behelnya aman dan tidak akan menganggu kesehatan gigi. Soalnya, ia selalu memperhatikan kesehatan gigi dan gusi pasien. "Kalaupun ada yang mengeluh sakit, umumnya karena nyeri akibat kawat terlalu kencang dipasang," ungkapnya.Sama seperti Rezi, Nidia juga menggunakan behel dengan standar yang setara dengan dokter gigi. "Kami menjaga kualitas yang baik, mulai dari jenis behel, cara pemasangan hingga perawatannya," tutur Nidia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tetap tampil modis dengan gigi berbehel murah
Belakangan, kawat gigi tak hanya berfungsi untuk merapikan gigi semata, tapi juga menjadi tren fesyen terutama di kalangan anak muda, seperti pelajar dan mahasiswa. Pasar baru ini membuat para pelaku usaha behel mulai unjuk gigi. Meski bukan dokter gigi, omzet mereka bisa Rp 17 juta per bulan.Behel, saat ini, menjadi bagian dari fesyen. Banyak orang yang menggunakan kawat gigi dengan model warna-warni, sekadar mengikuti tren. Para pelaku bisnis menangkap peluang ini dengan menyediakan produk sekaligus jasa pemasangan behel berkualitas dengan harga terjangkau.Apalagi, tren behel fesyen tak hanya menyegat kalangan atas saja. Tren ini juga menyetrum kelas menengah, terutama pelajar dan mahasiswa pengguna behel, semata sebagai penunjang penampilan mereka. Rezi Batarani menangkap tren ini dengan menawarkan jasa pemasangan behel lengkap dengan perawatannya. "Kebetulan, saya juga memakai behel dan ketika memasangnya sekitar dua tahun lalu biayanya mahal, belum lagi biaya perawatannya yang harus dua kali seminggu," katanya.Padahal, Rezi melihat banyak orang yang ingin memasang behel. Itu sebabnya, ia dan tiga temannya membuka Behel Outlet sejak setahun terakhir.Tak hanya menerima jasa pemasangan, Behel Outlet juga menjual aksesori behel dengan harga murah. Soal kualitas, tak kalah dari behel resep dokter gigi.Rezi mematok harga mulai dari Rp 1,2 juta hingga Rp 2,7 juta per model dan konsultasi perawatan sebesar Rp 100.000. Behel Outlet yang lokasi kliniknya persis di samping Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, ini mampu meraup omzet hingga Rp 15 juta per bulan, dari melayani hingga tujuh pasien.Nidia Trianti pun ikut-ikutan terjun ke bisnis jasa pemasangan behel dengan menyulap rumahnya di daerah Pasteur, Bandung menjadi klinik. Dalam sebulan pasien yang datang bisa mencapai 15 orang. Dengan mematok harga behel mulai dari Rp 800.000 hingga Rp 2,7 juta, ia mampu mereguk pendapatan sampai Rp 17 juta tiap bulan.Meski tidak mengantongi lisensi dari ikatan dokter gigi, baik Rezi maupun Nidia menegaskan, kualitas serta kesehatan behelnya terjamin. Rezi mengungkapkan, kualitas behelnya tidak kalah dengan dokter gigi. Sebab, ia selalu memakai jenis behel buatan impor dari China atau Amerika Serikat.Bentuk dan warna karet juga sesuai dengan standar kesehatan dokter gigi kedua negara tersebut. "Behel Outlet memang tidak menggunakan jasa dokter untuk memasang atau perawatan behel. Tapi, kami selalu berkonsultasi dan bekerja sama dengan dokter gigi," ujar Rezi.Dibantu tiga pekerja yang memiliki pengetahuan tentang gigi, Rezi yang masih berstatus mahasiswa ini menjamin, usaha jasa memasang behelnya aman dan tidak akan menganggu kesehatan gigi. Soalnya, ia selalu memperhatikan kesehatan gigi dan gusi pasien. "Kalaupun ada yang mengeluh sakit, umumnya karena nyeri akibat kawat terlalu kencang dipasang," ungkapnya.Sama seperti Rezi, Nidia juga menggunakan behel dengan standar yang setara dengan dokter gigi. "Kami menjaga kualitas yang baik, mulai dari jenis behel, cara pemasangan hingga perawatannya," tutur Nidia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News