KONTAN.CO.ID - Penyakit gagal ginjal akut (GGA) pada anak di Indonesia membuat para orangtua khawatir. Meskipun demikian, Anda perlu tetap tenang dan waspada menghadapi penyakit ini. Jumlah anak-anak yang meninggal meningkat hingga mencapai 133 orang atau sekitar 55 persen dari total kasus akibat Gangguan Ginjal Akut cukup memprihatinkan. Perhatian dan kepedulian banyak pihak sangat diharapkan agar kasus ini bisa cepat tertangani.
Anak-anak rentan terkena GGA
GGA ini menyerang anak-anak dengan usia kurang dari 1 tahun, 1- 5 tahun, 6-10 tahun dan 11-18 tahun. Jumlah kasus di bulan Agustus mencapai 36, September 78 dan di bulan Oktober 110 kasus. Berdasar kelompok umur terbanyak memang di rentang usia 1-5 tahun sebanyak 153. Sementara anak usia kurang dari 1 tahun sebanyak 26, usia 6-10 tahun sebanyak 37 dan usia 11-18 tahun sebanyak 25 kasus. “Ini tentunya menjadi perhatian bersama karena di bulan Oktober sudah tinggi dan jika hanya kementerian kesehatan saja tentunya tidak bisa menangani sendiri," sebutnya, dikutip dari situs UGM. Dr Ika menyampaikan, WHO telah menemukan 66 kematian anak di Gambia pada Oktober 2022 terkait pemakaian sirup obat kofekmalin, Makoff, dan Magrib N. Melihat kondisi tersebut diperlukan kewaspadaan dini karena Gangguan Ginjal Parah Akut (GGPA) berdasar derajat gejala sebanyak 61 persen memiliki derajat keparahan stadium 3. Kasus kematian akibat penyakit ini dilaporkan sebanyak 55 persen total dari pasien GGPA yang dirawat. Semua pihak pun perlu bersiap karena kasus sudah dialami banyak negara. Untuk itu diperlukan strategi umum untuk keselamatan pasien diantaranya penggunaan obat dan peralatan yang aman. “Praktik klinik yang aman dan dalam lingkungan yang aman. Melakukan manajemen risiko, contoh mengendalikan infeksi. Membuat dan meningkatkan sistem yang dapat menurunkan risiko yang berorientasi pada pasien," ujarnya. Dr Ika menyebutkan bahwa perlu juga melakukan pencegahan terjadinya adverse event (sistem identifikasi dan pelaporan). Mengurangi efek akibat adverse event dan melakukan upaya keselamatan guna mencegah kejadian memburuk yaitu melakukan pembatasan penggunaan terduga penyebab GGA yaitu penggunaan obat sirup, “Jika GGA turun, utamanya di Gambia, negara yang juga banyak angka kejadian kasus ini maka kita bisa belajar dari sana," ungkapnya. Baca Juga: Penderita Hipertensi Wajib Coba, Ini Cara Menurunkan Tensi Tinggi secara AlamiGejala gangguan ginjal akut
Meski angka kasus GGA tinggi, Dr Ika berharap masyarakat untuk tidak panik dan bingung. Kepada masyarakat diharapkan kewaspadaannya dari dini. Deteksi dini Pra Rumah-Sakit sangat penting sehingga jika menemukan pasien dengan usia kurang 8 tahun memiliki gejala GGA bisa dibawa ke FKTP terdekat. Gejala gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai diantaranya seperti:- Demam,
- Gejala infeksi saluran pernafasan akut (batuk, pilek),
- Gejala infeksi saluran cerna (diare, muntah),
- Volume urine yang berkurang