KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerima vaksin diimbau agar tetap waspada terhadap penularan virus Covid-19, meski sudah divaksin. Pasalnya, vaksinasi tidak membuat orang kebal terhadap virus 100%. "Ingat, efikasinya 65% Sinovac ini. Kalau Pfizer Moderna juga hanya 95%. Ya hanya melindungi itu, tidak 100%," kata Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021). Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan tetap waspada terhadap penularan virus.
Secara khusus, Slamet meminta masyarakat atau penerima vaksin agar tidak bepergian atau menahan diri untuk berkerumun. Hal ini karena antibodi baru bekerja setelah hari ke-14 pelaksanaan vaksin kedua. Baca Juga: Vaksin Covid-19 mulai diberikan di daerah, tolak vaksinasi dihukum penjara & denda "Harus tunggu dulu setelah pelaksanaan vaksin kedua. 14 hari setelah vaksin kedua. Ingat, tidak 100%, hanya 65% untuk Sinovac ini," ujarnya. Seperti diketahui, pemerintah melaksanakan program vaksinasi dengan beragam tahap. Penyuntikan atau vaksinasi pertama telah dilakukan pada Rabu (13/1/2021). Sementara itu untuk penyuntikan atau vaksinasi kedua, akan dilangsungkan 14 hari sesudah vaksinasi pertama yakni pada Rabu (27/1/2021). Baca Juga: Menkes: Penyintas Covid-19 tidak masuk prioritas penerima vaksin Hal ini senada dengan pernyataan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi. Menurut dia, pemberian suntikan pertama vaksin Covid-19 ke suntikan kedua tidak langsung diberikan. Suntikan kedua berjarak setidaknya dua minggu setelah suntikan pertama.