KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengelola jaringan bioskop Cinema XXI, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, memantapkan aksinya untuk melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI) via penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Calon emiten yang bakal menggunakan kode CNMA mematok harga IPO sebesar Rp 270 per saham. Nilai tersebut merupakan batas bawah dari harga penawaran awal di rentang Rp 270– Rp 288 per saham. Cinema XXI menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham dengan nominal Rp 8 per saham. Ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor usai IPO.
Baca Juga: Pilah Pilih 12 Saham IPO Jagoan Paling Murah, Awas Banyak yang Kelewat Mahal Adapun masa penawaran umum CMNA akan berlaku pada 27–31 Juli 2023. Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 2 Agustus 2023. Walhasil, CNMA berpotensi mengantongi dana segar sebesar Rp 2,25 triliun. Rencananya dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk tiga hal utama. Pertama, sekitar 65% dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi jaringan bioskop Cinema XXI di Indonesia. Kemudian sekitar 20% akan digunakan Cinema XXI untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Terakhir, sekitar 15% dana segar ini bakal dipakai untuk modal kerja, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian barang dan jasa dalam rangka mendukung kegiatan usaha Cinema XXI. Baca Juga: Ramai Antre IPO Saat IHSG Rebound, Simak Catatan Analis Berikut Ini