KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (
BBKP) telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar penambahan modal lewat mekanisme
rights issue tahun ini. Bank KB Bukopin akan menggelar
rights issue dengan menerbitkan 35,2 miliar saham kelas B dengan nominal Rp 100. Setelah mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 8 November, Bank KB Bukopin telah menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 200 per saham. Dengan begitu, bank ini berpotensi bakal meraup dana segar sebesar Rp 7,04 triliun. Berdasarkan prospektus rights issue yang diterbitkan pada Selasa (9/11), Kookmin Bank Co., Ltd selaku pemegang saham utama Perseroan menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam rights isssue ini yakni 23,59 miliar saham atau senilai Rp 4,7 triliun.
Apabila saham baru yang diterbitkan tidak seluruhnya diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan saham baru tambahan sebagaimana tercantum dalam sertifikat HMETD secara proporsional.
Baca Juga: Bank KB Bukopin beri fasilitas pendanaan US$ 75 juta ke Perusahaan Pengelola Aset Setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, Kookmin akan bertindak sebagai pembeli siaga sebanyak-banyaknya 3,5 miliar saham atau senilai Rp 700 miliar.
"Jika masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan Perseroan dari portepel," tulis managemen Bank KB Bukopin dalam prospektusnya. HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 18 November 2021 dimana setiap 200.000.000 saham lama Perseroan akan memperoleh 215.554.239 HMETD. Setiap 1 (satu) HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 (satu) saham kelas B.
Tanggal cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 18 November dan di pasar tunai pada 18 November. Tanggal pencatatan untuk memperoleh HMETD dijawalkan pada 18 November dan pencatatan di BEI pada 22 November. Sedangkan periode perdagangan HMETD akan dilakukan pada 22-26 November. Dana hasil rights issue ini akan digunakan secara bertahap dimana alokasi utama akan digunakan untuk investasi dan ekspansi kredit. Rinciannya, sekitar 16% digunakan untuk investasi dalam kaitannya untuk pengembangan di bidang IT (untuk mengembangkan Next Generation Banking System dan Digital Banking yang direncanakan diselesaikan dalam 5 tahun) serta rebranding perseroan. Selebihnya 84% untuk ekspansi kredit baru berkualitas baik, yang akan difokuskan pada segmen ritel dan link bisnis UKM, komersil, dan Indonesia-Korea business link.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi