Teten Masduki dorong UMKM perbesar kontribusi terhadap PDB, begini caranya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa struktur ekonomi di Indonesia didominasi oleh usaha mikro, dengan porsi hingga 99%. Gemuknya usaha mikro di Indonesia dinilai cukup rawan, dimana jumlah usaha kecil dan menengah masih sedikit.

"Saya sering menyampaikan struktur ekonomi kita sangat bahaya, gemuk di mikro hampir 99% lalu di tengah kosong, yang kecil dan menengah ini hampir kosong," ungkap Teten dalam Halalbihalal Virtual Bersama Menteri Koperasi dan UKM dan Pejabat Eselon I dan II Kementerian Koperasi dan UKM, Senin (17/5).

Komposisi pelaku UMKM yang mencapai 99% dalam dunia bisnis, disayangkan Teten tidak sebesar kontribusinya terhadap ekspor. Teten menyebut kontribusi besar justru datang dari pelaku industri besar yang hanya 1%.


"Kita ingin juga semakin besar porsi UMKM kepada ekspor dan juga PDB, meskipun UMKM kita ada 99% tapi kalau lihat kontribusi PDB relatif kecil," ujarnya.

Baca Juga: Dukung UMKM Solo, Shopee Hadirkan Kampanye Festival Solo Raya

Melihat hal tersebut, Teten menargetkan adanya transformasi UMKM yang memiliki daya saing, kapasitas produksi yang semakin maju dan berkembang. Tak hanya itu pembiayaan bagi UMKM juga terus didorong.

Pembiayaan bagi pelaku UMKM perlu terus didorong, melihat laporan Bank Himbara yang diterima Teten bahwa pelaku usaha kecil dan menengah kini semakin berkurang dalam mengakses pembiayaan di perbankan.

Kini pihaknya telah melakukan pembahasan bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengenai memperbesar porsi kredit perbankan bagi UMKM.

Hal tersebut menjadi salah satu strategi dalam mendorong usaha mikro dan kecil untuk naik kelas. Dengan besarnya porsi kredit diharapkan usaha mikro dan kecil dapat memperbesar kapasitas usaha dan meningkatkan kualitas produk serta berdaya saing. 

Baca Juga: Kementan sebut alokasi impor GPS sudah sesuai kalkulasi

"Alhamdulillah Pak Presiden sudah menyetujui secara bertahap sampai tahun 2024 porsi kredit perbankan untuk UMKM bisa lebih dari 30%, saat ini baru 19,8% tapi itu kemajuan yang cukup baik. Kita juga ingin dorong KUR yang saat ini maksimum hanya Rp 500 juta yang sebenarnya tidak cukup untuk mendorong usaha mikro dan kecil naik kelas, kita dorong hingga Rp 20 miliar," jelasnya.

Strategi lainnya ialah membantu UMKM untuk mempermudah akses dalam memperoleh izin edar. Dimana Teten mengungkap masih banyak UMKM yang kesulitan dalam mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kita sering dengar para pelaku UMKM kita juga masih kesulitan mendapatkan izin edar dari BPOM. Ini harus diperjuangkan dan harus kita kejar agar izin edar untuk UMKM semakin mudah. Jadi kita akan siapkan standar khusus bagi produk UMKM untuk kita usulkan ke BPOM agar ada kemudahan," kata Teten.

Selanjutnya: Pembentukan holding utra mikro dinilai dapat pulihkan industri pariwisata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli